Pengemudi Brutal Tabrakkan Mobil ke Demonstran Reformasi Peradilan Israel
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Tiga orang terluka di Israel setelah seorang pengemudi secara brutal menabrak kerumunan pengunjuk rasa selama unjuk rasa menentang reformasi peradilan yang sangat kontroversial di negara itu.
Bentrokan dengan polisi meletus selama demonstrasi di beberapa kota, mengakibatkan puluhan orang ditangkap.
Insiden itu terjadi pada Senin malam (24/7/2023) di dekat kota Kfar Saba, yang terletak sekitar 16 kilometer (sepuluh mil) timur laut Tel Aviv.
Di lokasi itu, sekelompok demonstran berkumpul untuk berbaris menentang perombakan besar-besaran yudisial. Mereka sedang bergerak melalui parlemen Israel, Knesset.
Dalam video serangan yang beredar online, satu mobil putih terlihat melaju kencang melewati kerumunan orang dan menabrak api unggun kecil, menyemburkan api saat pengunjuk rasa melarikan diri dengan panik.
“Tiga orang terluka ringan dalam penabrakan itu,” lapor Haaretz, mengutip pernyataan polisi.
“Seorang tersangka laki-laki berusia 20-an ditangkap,” ungkap polisi setempat kepada outlet tersebut.
Wartawan Israel Noga Tarnopolsky kemudian menggambarkan pria itu sebagai “pemukim Tepi Barat.”
Ribuan orang Israel melakukan protes di berbagai kota ketika anggota parlemen meloloskan bagian pertama dari reformasi peradilan baru pada Senin.
Undang-undang, yang memberlakukan batasan besar pada pengawasan Mahkamah Agung (MA) atas tindakan pemerintah, telah menjadi bahan perdebatan dan kontroversi sejak diusulkan awal tahun ini.
UU itu memicu gelombang demonstrasi besar-besaran di seluruh negeri.
“Sebanyak 34 orang ditangkap pada Senin, sementara polisi menembakkan meriam air ke pengunjuk rasa di Tel Aviv dan Yerusalem,” ungkap laporan media lokal.
Polisi di Tel Aviv mengatakan sepuluh petugas terluka dalam bentrokan di sana.
Demonstran juga memblokir sejumlah jalan. Jalan bebas hambatan Ayalon dekat Tel Aviv dihalangi oleh kerumunan yang memicu kebakaran, dan membangun barikade selama beberapa jam sebelum penegak hukum turun tangan.
Menurut Times of Israel, banyak yang tetap berada di daerah itu setelahnya, sementara hingga 15.000 orang dilaporkan berada di jalan bebas hambatan Ayalon pada puncak protes.
“Seorang penjaga keamanan menembakkan pistol ke udara selama perkelahian dengan pengunjuk rasa di dekat Hatzerim Kibbutz di Israel selatan,” papar laporan Jerusalem Post, mencatat penjaga dan enam orang lainnya ditangkap pada Senin malam.
Menyusul pemungutan suara Knesset yang kontroversial, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengeluarkan pernyataan video, mengatakan dia bersedia memperbarui pembicaraan mengenai reformasi dengan lawan-lawannya.
Berusaha meyakinkan para pengkritik RUU tersebut, dia bersikeras, "Tidak ada pihak yang akan mengambil alih pengadilan."
Dalam videonya sendiri, pemimpin oposisi Yair Lapid mengecam perdana menteri Netanyahu karena "kebohongan" dan "teater kosong".
Menurut Lapid, Netanyahu hanya bertujuan "menidurkan protes." Anggota parlemen melanjutkan dengan menyatakan, "Pemerintah ekstremis dan mesianis Netanyahu tidak dapat menghancurkan demokrasi kita di sore hari, dan di malam hari mengatakan dia mengusulkan dialog."
Bentrokan dengan polisi meletus selama demonstrasi di beberapa kota, mengakibatkan puluhan orang ditangkap.
Insiden itu terjadi pada Senin malam (24/7/2023) di dekat kota Kfar Saba, yang terletak sekitar 16 kilometer (sepuluh mil) timur laut Tel Aviv.
Di lokasi itu, sekelompok demonstran berkumpul untuk berbaris menentang perombakan besar-besaran yudisial. Mereka sedang bergerak melalui parlemen Israel, Knesset.
Dalam video serangan yang beredar online, satu mobil putih terlihat melaju kencang melewati kerumunan orang dan menabrak api unggun kecil, menyemburkan api saat pengunjuk rasa melarikan diri dengan panik.
“Tiga orang terluka ringan dalam penabrakan itu,” lapor Haaretz, mengutip pernyataan polisi.
“Seorang tersangka laki-laki berusia 20-an ditangkap,” ungkap polisi setempat kepada outlet tersebut.
Wartawan Israel Noga Tarnopolsky kemudian menggambarkan pria itu sebagai “pemukim Tepi Barat.”
Ribuan orang Israel melakukan protes di berbagai kota ketika anggota parlemen meloloskan bagian pertama dari reformasi peradilan baru pada Senin.
Undang-undang, yang memberlakukan batasan besar pada pengawasan Mahkamah Agung (MA) atas tindakan pemerintah, telah menjadi bahan perdebatan dan kontroversi sejak diusulkan awal tahun ini.
UU itu memicu gelombang demonstrasi besar-besaran di seluruh negeri.
“Sebanyak 34 orang ditangkap pada Senin, sementara polisi menembakkan meriam air ke pengunjuk rasa di Tel Aviv dan Yerusalem,” ungkap laporan media lokal.
Polisi di Tel Aviv mengatakan sepuluh petugas terluka dalam bentrokan di sana.
Demonstran juga memblokir sejumlah jalan. Jalan bebas hambatan Ayalon dekat Tel Aviv dihalangi oleh kerumunan yang memicu kebakaran, dan membangun barikade selama beberapa jam sebelum penegak hukum turun tangan.
Menurut Times of Israel, banyak yang tetap berada di daerah itu setelahnya, sementara hingga 15.000 orang dilaporkan berada di jalan bebas hambatan Ayalon pada puncak protes.
“Seorang penjaga keamanan menembakkan pistol ke udara selama perkelahian dengan pengunjuk rasa di dekat Hatzerim Kibbutz di Israel selatan,” papar laporan Jerusalem Post, mencatat penjaga dan enam orang lainnya ditangkap pada Senin malam.
Menyusul pemungutan suara Knesset yang kontroversial, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengeluarkan pernyataan video, mengatakan dia bersedia memperbarui pembicaraan mengenai reformasi dengan lawan-lawannya.
Berusaha meyakinkan para pengkritik RUU tersebut, dia bersikeras, "Tidak ada pihak yang akan mengambil alih pengadilan."
Dalam videonya sendiri, pemimpin oposisi Yair Lapid mengecam perdana menteri Netanyahu karena "kebohongan" dan "teater kosong".
Menurut Lapid, Netanyahu hanya bertujuan "menidurkan protes." Anggota parlemen melanjutkan dengan menyatakan, "Pemerintah ekstremis dan mesianis Netanyahu tidak dapat menghancurkan demokrasi kita di sore hari, dan di malam hari mengatakan dia mengusulkan dialog."
(sya)