4 Fakta Gereja Bersejarah Odesa yang Dihantam Rudal saat Rusia Gempur Ukraina
loading...
A
A
A
JAKARTA - Katedral Transfigurasi, gereja bersejarah dan terbesar di Odesa, Ukraina, rusak dihantam rudal pada Sabtu malam atau Minggu dini hari.
Kyiv menuduh rudal Rusia sebagai biang keladinya, namun Moskow menuduh balik sistem pertahanan rudal yang tidak kompeten yang justru menghantam tempat ibadah tersebut.
Meski Rusia dan Ukraina saling tuduh, fakta Katedral Transfigurasi terkena hantaman misil ketika militer Moskow melakukan serangan besar-besaran di wilayah Odesa yang menewaskan satu orang dan melukai 20 lainnya.
4 Fakta Gereja Bersejarah Odesa yang Dihantam Rudal
Katedral Transfigurasi merupakan gereja bersejarah dan terbesar di Odesa, Ukraina. Berlokasi di Soborna Square 3, Odesa, katedral untuk umat Kristen Ortodoks ini didedikasikan untuk Transfigurasi Yesus.
Bangunan ibadah ini milik milik Gereja Ortodoks Ukraina, yang secara struktural ikut Patriarkat Moskow.
Katedral Transfigurasi berkapasitas 9.000 orang pada bangunan utama dan 3.000 orang pada bagian bawah tanah. Panjang bangunan 90,6 meter, lebar 46,6 meter, dan tingginya 77 meter. Luas lantai 3.100 meter persegi.
Katedral ini didirikan pada tahun 1794 oleh Gavril Banulescu-Bodoni. Konstruksi tertunda beberapa tahun dari jadwal dan pengerjaannya melibatkan arsitek Italia; Francesco Frappoli.
Bangunan ini ini memiliki menara lonceng yang dibangun antara tahun 1825 hingga 1837, dan ruang makan menghubungkannya dengan gereja utama beberapa tahun kemudian. Interiornya dilapisi marmer polikrom, dan layar ikonnya juga terbuat dari marmer.
Struktur asli katedral pernah dihancurkan oleh Soviet pada tahun 1936. Itu dibangun kembali mulai tahun 1999. Katedral baru ditahbiskan pada tahun 2003.
Katedral Transfigurasi masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO, oleh karena itu UNESCO mengutuk keras serangan rudal yang menghantam bangunan ibadah tersebut.
Rekaman video telah dirilis Ukraina menunjukkan rentetan serangan rudal Rusia menghantam Odesa.
Pada Minggu pagi, Angkatan udara Ukraina mengatakan pasukan Rusia telah menargetkan kota pelabuhan Laut Hitam itu dengan 19 rudal, termasuk empat rudal jelajah Kalibr dan tujuh rudal jelajah Iskander. Pertahanan udara Ukraina mencegat sembilan dari rudal-rudal tersebut.
Gubernur Odesa Oleh Kiper mengatakan satu orang tewas dan 19 lainnya luka-luka akibat gelombang serangan rudal Moskow. Enam bangunan tempat tinggal hancur, dan dua monumen arsitektur rusak.
Katedral Transfigurasi terkena serangan rudal selama militer Moskow menggempur Odesa secara besar-besaran. Namun, belum jelas apakah rudal Rusia atau Ukraina yang menghantam gereja bersejarah ini.
Ukraina menuduh rudal Rusia menghantam Katedral Transfigurasi di Odesa. Rekaman yang dirilis oleh pejabat Kyiv menunjukkan puing-puing di dalam Katedral Transfigurasi.
"Rudal melawan kota-kota yang damai, terhadap bangunan tempat tinggal, katedral...Tidak ada alasan untuk kejahatan Rusia," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam sebuah pernyataan pada Minggu pagi.
"Akan ada pembalasan atas serangan Moskow di Odesa," lanjut Zelensky.
Sementara itu, Rusia menyangkal tuduhan Ukraina sebagai pelaku serangan rudal terhadaap katedral bersejarah tersebut.
Kementerian Pertahanan di Moskow mengatakan bangunan ibadah itu kemungkinan besar dihantam oleh misil yang ditembakkan oleh sistem pertahanan udara Kyiv.
“Informasi yang disebarluaskan oleh rezim Kyiv tentang Katedral Transfigurasi di kota Odesa yang terkena senjata presisi tinggi [Rusia] tidak sesuai dengan kenyataan," kata kementerian tersebut.
Kementerian itu menambahkan bahwa semua serangan Rusia berhasil menghantam fasilitas militer di wilayah yang terletak pada jarak yang aman dari kompleks katedral.
Menurut kementerian tersebut, rekaman dari tempat kejadian menunjukkan bahwa penyebab paling mungkin untuk kehancuran katedral itu adalah jatuhnya peluru kendali anti-pesawat Ukraina.
"Insiden itu bisa jadi disebabkan oleh tindakan tidak kompeten dari personel yang mengelola sistem pertahanan udara Ukraina yang sengaja disebarkan Kyiv di daerah berpenduduk sipil," katanya.
Kyiv menuduh rudal Rusia sebagai biang keladinya, namun Moskow menuduh balik sistem pertahanan rudal yang tidak kompeten yang justru menghantam tempat ibadah tersebut.
Meski Rusia dan Ukraina saling tuduh, fakta Katedral Transfigurasi terkena hantaman misil ketika militer Moskow melakukan serangan besar-besaran di wilayah Odesa yang menewaskan satu orang dan melukai 20 lainnya.
4 Fakta Gereja Bersejarah Odesa yang Dihantam Rudal
1. Gereja Didedikasikan untuk Transfigurasi Yesus
Katedral Transfigurasi merupakan gereja bersejarah dan terbesar di Odesa, Ukraina. Berlokasi di Soborna Square 3, Odesa, katedral untuk umat Kristen Ortodoks ini didedikasikan untuk Transfigurasi Yesus.
Bangunan ibadah ini milik milik Gereja Ortodoks Ukraina, yang secara struktural ikut Patriarkat Moskow.
2. Situs Warisan Dunia UNESCO
Katedral Transfigurasi berkapasitas 9.000 orang pada bangunan utama dan 3.000 orang pada bagian bawah tanah. Panjang bangunan 90,6 meter, lebar 46,6 meter, dan tingginya 77 meter. Luas lantai 3.100 meter persegi.
Katedral ini didirikan pada tahun 1794 oleh Gavril Banulescu-Bodoni. Konstruksi tertunda beberapa tahun dari jadwal dan pengerjaannya melibatkan arsitek Italia; Francesco Frappoli.
Bangunan ini ini memiliki menara lonceng yang dibangun antara tahun 1825 hingga 1837, dan ruang makan menghubungkannya dengan gereja utama beberapa tahun kemudian. Interiornya dilapisi marmer polikrom, dan layar ikonnya juga terbuat dari marmer.
Struktur asli katedral pernah dihancurkan oleh Soviet pada tahun 1936. Itu dibangun kembali mulai tahun 1999. Katedral baru ditahbiskan pada tahun 2003.
Katedral Transfigurasi masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO, oleh karena itu UNESCO mengutuk keras serangan rudal yang menghantam bangunan ibadah tersebut.
3. Dihantam Rudal saat Rusia Gempur Odesa
Rekaman video telah dirilis Ukraina menunjukkan rentetan serangan rudal Rusia menghantam Odesa.
Pada Minggu pagi, Angkatan udara Ukraina mengatakan pasukan Rusia telah menargetkan kota pelabuhan Laut Hitam itu dengan 19 rudal, termasuk empat rudal jelajah Kalibr dan tujuh rudal jelajah Iskander. Pertahanan udara Ukraina mencegat sembilan dari rudal-rudal tersebut.
Gubernur Odesa Oleh Kiper mengatakan satu orang tewas dan 19 lainnya luka-luka akibat gelombang serangan rudal Moskow. Enam bangunan tempat tinggal hancur, dan dua monumen arsitektur rusak.
Katedral Transfigurasi terkena serangan rudal selama militer Moskow menggempur Odesa secara besar-besaran. Namun, belum jelas apakah rudal Rusia atau Ukraina yang menghantam gereja bersejarah ini.
4. Rusia dan Ukraina Saling Tuduh Serang Katedral Transfigurasi
Ukraina menuduh rudal Rusia menghantam Katedral Transfigurasi di Odesa. Rekaman yang dirilis oleh pejabat Kyiv menunjukkan puing-puing di dalam Katedral Transfigurasi.
"Rudal melawan kota-kota yang damai, terhadap bangunan tempat tinggal, katedral...Tidak ada alasan untuk kejahatan Rusia," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam sebuah pernyataan pada Minggu pagi.
"Akan ada pembalasan atas serangan Moskow di Odesa," lanjut Zelensky.
Sementara itu, Rusia menyangkal tuduhan Ukraina sebagai pelaku serangan rudal terhadaap katedral bersejarah tersebut.
Kementerian Pertahanan di Moskow mengatakan bangunan ibadah itu kemungkinan besar dihantam oleh misil yang ditembakkan oleh sistem pertahanan udara Kyiv.
“Informasi yang disebarluaskan oleh rezim Kyiv tentang Katedral Transfigurasi di kota Odesa yang terkena senjata presisi tinggi [Rusia] tidak sesuai dengan kenyataan," kata kementerian tersebut.
Kementerian itu menambahkan bahwa semua serangan Rusia berhasil menghantam fasilitas militer di wilayah yang terletak pada jarak yang aman dari kompleks katedral.
Menurut kementerian tersebut, rekaman dari tempat kejadian menunjukkan bahwa penyebab paling mungkin untuk kehancuran katedral itu adalah jatuhnya peluru kendali anti-pesawat Ukraina.
"Insiden itu bisa jadi disebabkan oleh tindakan tidak kompeten dari personel yang mengelola sistem pertahanan udara Ukraina yang sengaja disebarkan Kyiv di daerah berpenduduk sipil," katanya.
(mas)