Ukraina Ungkap Tantangan Menghancurkan Rudal Oniks Rusia yang Melesat 3.000 Km/Jam
loading...
A
A
A
KYIV - Militer Ukraina mengungkap tantangan dalam menghancurkan rudal jelajah Oniks Rusia yang melesat sangat cepat. Kyiv merasa beruntung mendapat pasokan sistem Patriot dari Barat untuk mengatasi senjata berbahaya Moskow tersebut.
Militer Kyiv mengakui misil Oniks mampu terbang dengan kecepatan lebih dari 3.000 km per jam, dan ketika mendekati target, rudal tersebut sebenarnya dapat terbang 10-15 meter di atas air.
"Rudal Oniks dirancang untuk menghancurkan kapal dan kapal perang. Ia terbang dengan kecepatan Mach 2.6. Ini lebih dari 3000 km per jam, sehingga kecepatannya cukup besar," kata juru bicara Angkatan Udara Ukraina Yurii Ihnat seperti dikutip kantor berita Interfax-Ukraine, Sabtu (22/7/2023).
"Ia dapat mendaki tinggi untuk menghemat bahan bakar saat bergerak. Saat mendekati target, rudal dapat terbang 10-15 meter di atas air untuk menghancurkan kapal, sehingga menyulitkan sistem pertahanan udara untuk mendeteksi dan menembak jatuh," paparnya.
Namun, katanya, sistem peperangan elektronik sangat membantu dalam melawan rudal jenis ini.
“Itu sebabnya kami melihat bahwa tidak semua rudal mencapai targetnya,” kata Ihnat.
Dia mencatat bahwa Ukraina perlu meningkatkan keamanan oblast selatan dan kota pelabuhannya terhadap rudal balistik musuh.
Dia mengatakan bahwa sistem pertahanan Patriot atau pun SAMP-T pasokan Barat dapat memberikan perlindungan untuk area tersebut.
Pasukan pertahanan udara Ukraina mengeklaim telah menghancurkan 18 dari 38 target udara yang diluncurkan oleh Rusia pada malam tanggal 20 Juli untuk menyerang Ukraina.
Menurut militer Ukraina, pasukan Rusia menembakkan 7 rudal jelajah Oniks dari sistem rudal pesisir Bastion di wilayah Crimea, 4 rudal jelajah berbasis udara Kh-22 yang diluncurkan dari delapan pesawat Tu-22M3 di wilayah Laut Hitam, 3 rudal jelajah berbasis laut Kalibr yang kemungkinan ditembakkan dari kapal selam di wilayah Laut Hitam, 5 rudal jelajah darat Iskander-K ditembakkan dari Crimea; 19 drone serang Shahed-136/131 dari dua arah--selatan (Crimea) dan timur laut (Kursk, Rusia).
Militer Kyiv mengakui misil Oniks mampu terbang dengan kecepatan lebih dari 3.000 km per jam, dan ketika mendekati target, rudal tersebut sebenarnya dapat terbang 10-15 meter di atas air.
"Rudal Oniks dirancang untuk menghancurkan kapal dan kapal perang. Ia terbang dengan kecepatan Mach 2.6. Ini lebih dari 3000 km per jam, sehingga kecepatannya cukup besar," kata juru bicara Angkatan Udara Ukraina Yurii Ihnat seperti dikutip kantor berita Interfax-Ukraine, Sabtu (22/7/2023).
"Ia dapat mendaki tinggi untuk menghemat bahan bakar saat bergerak. Saat mendekati target, rudal dapat terbang 10-15 meter di atas air untuk menghancurkan kapal, sehingga menyulitkan sistem pertahanan udara untuk mendeteksi dan menembak jatuh," paparnya.
Namun, katanya, sistem peperangan elektronik sangat membantu dalam melawan rudal jenis ini.
“Itu sebabnya kami melihat bahwa tidak semua rudal mencapai targetnya,” kata Ihnat.
Dia mencatat bahwa Ukraina perlu meningkatkan keamanan oblast selatan dan kota pelabuhannya terhadap rudal balistik musuh.
Dia mengatakan bahwa sistem pertahanan Patriot atau pun SAMP-T pasokan Barat dapat memberikan perlindungan untuk area tersebut.
Pasukan pertahanan udara Ukraina mengeklaim telah menghancurkan 18 dari 38 target udara yang diluncurkan oleh Rusia pada malam tanggal 20 Juli untuk menyerang Ukraina.
Menurut militer Ukraina, pasukan Rusia menembakkan 7 rudal jelajah Oniks dari sistem rudal pesisir Bastion di wilayah Crimea, 4 rudal jelajah berbasis udara Kh-22 yang diluncurkan dari delapan pesawat Tu-22M3 di wilayah Laut Hitam, 3 rudal jelajah berbasis laut Kalibr yang kemungkinan ditembakkan dari kapal selam di wilayah Laut Hitam, 5 rudal jelajah darat Iskander-K ditembakkan dari Crimea; 19 drone serang Shahed-136/131 dari dua arah--selatan (Crimea) dan timur laut (Kursk, Rusia).
(mas)