Konsulat China Rusak Akibat Serangan Membabi Buta Rusia di Odesa
loading...
A
A
A
KIEV - Sebuah bangunan konsuler China rusak pada Kamis malam akibat serangan udara Rusia ke Odesa yang memasuki malam ketiga berturut-turut.
Gubernur Daerah Oleg Kiper memposting foto yang menunjukkan setidaknya satu jendela di konsulat China di kota Laut Hitam Odesa pecah. Namun tidak ada tanda-tanda kerusakan lainnya.
“Akibat serangan malam Rusia, gedung konsulat jenderal Republik Rakyat China di Odesa rusak,” kata Kiper di aplikasi perpesanan.
“Agresor dengan sengaja menghantam infrastruktur pelabuhan - bangunan administrasi dan perumahan di dekatnya, serta konsulat Republik Rakyat China, rusak. Ini menunjukkan bahwa musuh tidak memperhatikan apapun,” imbuhnya seperti dikutip dari Politico, Jumat (21/7/2023).
Menurut Reuters, Beijing, sekutu Rusia, tidak segera mengomentari insiden tersebut. Peristiwa itu terjadi satu hari setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan 60.000 ton produk pertanian yang ditujukan ke China telah dihancurkan dalam serangan di kota pelabuhan Ukraina lainnya.
Moskow mengatakan telah melakukan "serangan balasan", beberapa hari setelah keluar dari kesepakatan yang memungkinkan pengiriman biji-bijian Ukraina melalui Laut Hitam dan menuduh Ukraina berada di balik ledakan di jembatan Crimea yang digunakan untuk mengangkut pasokan militer Rusia.
Militer Ukraina mengatakan pasukan Rusia meluncurkan 19 rudal dan 19 drone dalam semalam, dengan lima rudal serta 13 drone ditembak jatuh.
"Teroris Rusia melanjutkan upaya mereka untuk menghancurkan kehidupan negara kita," kata Zelenskiy di aplikasi perpesanan Telegram.
"Bersama-sama kita akan melewati masa yang mengerikan ini. Dan kita akan menahan serangan kejahatan Rusia," tukasnya.
Gubernur Daerah Oleg Kiper memposting foto yang menunjukkan setidaknya satu jendela di konsulat China di kota Laut Hitam Odesa pecah. Namun tidak ada tanda-tanda kerusakan lainnya.
“Akibat serangan malam Rusia, gedung konsulat jenderal Republik Rakyat China di Odesa rusak,” kata Kiper di aplikasi perpesanan.
“Agresor dengan sengaja menghantam infrastruktur pelabuhan - bangunan administrasi dan perumahan di dekatnya, serta konsulat Republik Rakyat China, rusak. Ini menunjukkan bahwa musuh tidak memperhatikan apapun,” imbuhnya seperti dikutip dari Politico, Jumat (21/7/2023).
Menurut Reuters, Beijing, sekutu Rusia, tidak segera mengomentari insiden tersebut. Peristiwa itu terjadi satu hari setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan 60.000 ton produk pertanian yang ditujukan ke China telah dihancurkan dalam serangan di kota pelabuhan Ukraina lainnya.
Moskow mengatakan telah melakukan "serangan balasan", beberapa hari setelah keluar dari kesepakatan yang memungkinkan pengiriman biji-bijian Ukraina melalui Laut Hitam dan menuduh Ukraina berada di balik ledakan di jembatan Crimea yang digunakan untuk mengangkut pasokan militer Rusia.
Militer Ukraina mengatakan pasukan Rusia meluncurkan 19 rudal dan 19 drone dalam semalam, dengan lima rudal serta 13 drone ditembak jatuh.
"Teroris Rusia melanjutkan upaya mereka untuk menghancurkan kehidupan negara kita," kata Zelenskiy di aplikasi perpesanan Telegram.
"Bersama-sama kita akan melewati masa yang mengerikan ini. Dan kita akan menahan serangan kejahatan Rusia," tukasnya.
(ian)