Didekati Kapal Selam AS dengan 154 Rudal Tomahawk, Korut Merasa Berhak Gunakan Bom Nuklir

Jum'at, 21 Juli 2023 - 03:24 WIB
loading...
Didekati Kapal Selam...
Kapal selam USS Kentucky Angkatan Laut Amerika Serikat pembawa 154 rudal Tomahawk tiba di pelabuhan Busan, Korea Selatan. Korea Utara gusar dan ancam lakukan serangan nuklir. Foto/via REUTERS
A A A
PYONGYANG - Kemunculan kapal selam nuklir Amerika Serikat (AS) pembawa 154 rudal Tomahawk di Semenanjung Korea menjadi alasan bagi Korea Utara (Korut) untuk mempertimbangkan serangan nuklir. Demikian disampaikan menteri pertahanan rezim Kim Jong-un, Kang Sun-nam.

Militer Jepang dan Korea Selatan mengatakan pada Kamis bahwa Korea Utara menembakkan dua rudal balistik ke arah timur pada Rabu pagi.

Manuver rudal Pyongyang itu terjadi setelah kapal selam rudal balistik bertenaga nuklir kelas Ohio; USS Kentucky (SSBN-737), tiba di sebuah pelabuhan di Busan, Korea Selatan (Korsel), untuk pertama kalinya dalam empat dekade.

“Saya mengingatkan militer AS tentang fakta bahwa visibilitas yang terus meningkat dari pengerahan kapal selam nuklir strategis dan aset strategis lainnya dapat berada di bawah ketentuan penggunaan senjata nuklir yang ditentukan dalam undang-undang DPRK (Korut) tentang kebijakan kekuatan nuklir,” kata Kang Sun-nam, sebagaimana dikutip KCNA, Jumat (21/7/2023).



Ancaman Korea Utara terhadap AS meningkat sejak 10 hari yang lalu ketika negara komunis itu menuduh bahwa pesawat Angkatan Udara AS melanggar wilayah udaranya di atas Laut Timur beberapa kali.

Pyongyang mengatakan pengiriman kapal selam nuklir AS ke semenanjung Korea akan menciptakan situasi yang sangat berbahaya membawa kawasan itu mendekati ambang konflik nuklir.

Pemerintahan Presiden Joe Biden mengatakan; "AS tetap berkomitmen untuk melakukan segala upaya untuk berkonsultasi dengan ROK (Korea Selatan) tentang kemungkinan penggunaan senjata nuklir di Semenanjung Korea, sesuai dengan kebijakan deklaratif Peninjauan Postur Nuklir AS."

Juru bicara Departemen Pertahanan AS Martin Meiners menegaskan kembali kepada Newsweek melalui email bahwa Amerika Serikat telah sangat jelas tentang komitmennya untuk memperpanjang pencegahan, perdamaian dan keamanan di Semenanjung Korea.

"Tindakan yang diambil oleh aliansi AS-ROK dalam Deklarasi Washington dan melalui Kelompok Konsultatif Nuklir adalah tanggapan yang bijaksana terhadap peningkatan perilaku berbahaya DPRK, dan selanjutnya tujuan aliansi untuk mempromosikan perdamaian dan stabilitas di kawasan," juru bicara Departemen Pertahanan AS lainnya, Lisa Lawrence.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Trump Tuntut Ukraina...
Trump Tuntut Ukraina Bayar Kembali Semua Bantuan AS dengan Bunganya
Trump Pecat Hampir Semua...
Trump Pecat Hampir Semua Karyawan Institut Perdamaian yang Didanai Kongres AS
Eks PM Inggris Tegaskan...
Eks PM Inggris Tegaskan Tidak Ada Alternatif NATO
Iran Tidak Peduli dan...
Iran Tidak Peduli dan Tak Takut dengan Ancaman Trump
Siapa Emmanuel Lidden?...
Siapa Emmanuel Lidden? Penggila Sains Australia yang Dihukum 10 Tahun karena Ingin Membuat Senjata Nuklir
Mahasiswi PhD Asal Turki...
Mahasiswi PhD Asal Turki Ini Diculik saat Hendak Berbuka Puasa, Terancam Dideportasi dari AS karena Dituding Mendukung Hamas
Kunjungi Pangkalan Militer,...
Kunjungi Pangkalan Militer, JD Vance Tuding Bujuk Warga Greenland Bergabung dengan AS
Mahasiswa Turki Diculik...
Mahasiswa Turki Diculik Agen AS Saat Akan Berbuka Puasa Gara-Gara Dukungan untuk Palestina
Gempa M 7,1 Guncang...
Gempa M 7,1 Guncang Kepulauan Tonga, Picu Peringatan Tsunami
Rekomendasi
29 WNI di Filipina Ditangkap...
29 WNI di Filipina Ditangkap terkait Judi Online, Dipulangkan ke Indonesia
Prabowo Maknai Hari...
Prabowo Maknai Hari Raya Nyepi sebagai Momen Refleksi dan Kedamaian Bangsa
Cara Membuat Ketupat...
Cara Membuat Ketupat Empuk dan Tahan Lama, Sajian Wajib saat Lebaran
Berita Terkini
Sambut Idulfitri, Hamas...
Sambut Idulfitri, Hamas Sepakati Proposal Gencatan Senjata Baru dengan Israel
57 menit yang lalu
Israel Larang Umat Islam...
Israel Larang Umat Islam Palestina Gelar Salat Id di Masjid Ibrahimi
3 jam yang lalu
Rakyat Palestina Rayakan...
Rakyat Palestina Rayakan Idulfitri, Israel Intensifkan Serangan Darat dengan Kirim Ribuan Tentara ke Rafah
4 jam yang lalu
Ditinggal AS dan Eropa,...
Ditinggal AS dan Eropa, Presiden Ukraina Memiliki Misi Rahasia ke China dan Brasil
5 jam yang lalu
Agen FSB Rusia Selidiki...
Agen FSB Rusia Selidiki Senjata Sonik di Serbia
6 jam yang lalu
Mengapa Ukraina dan...
Mengapa Ukraina dan AS Kalah 5-0 dalam Perundingan dengan Rusia?
7 jam yang lalu
Infografis
Keinginan Ukraina untuk...
Keinginan Ukraina untuk Memiliki Senjata Nuklir Ditolak AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved