China: Mereka yang Anggap Aman Harus Minum Air Limbah Nuklir Fukushima
loading...
A
A
A
BEIJING - China menanggapi dukungan kontroversial pengawas nuklir PBB untuk rencana Jepang membuang air limbah yang terkontaminasi dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi ke Samudera Pasifik.
Menurut pejabat China, mereka yang percaya air itu aman harus meminumnya dan berenang di dalamnya.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin membahas masalah ini selama jumpa pers pada Selasa (11/7/2023), ketika dia ditanya tentang pernyataan baru-baru ini oleh Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Mariano Grossi yang menggembar-gemborkan keamanan air limbah Fukushima.
Dia mengejek klaim Grossi bahwa airnya bahkan aman untuk diminum atau berenang.
“Jika beberapa orang berpikir bahwa air yang terkontaminasi nuklir dari Fukushima aman untuk diminum atau berenang, kami menyarankan agar Jepang menyimpan air yang terkontaminasi nuklir untuk diminum atau berenang oleh orang-orang ini daripada membuangnya ke laut dan menyebabkan kekhawatiran internasional yang meluas,” ungkap Wang.
IAEA pekan lalu menyetujui rencana Tokyo melepaskan air limbah Fukushima ke laut, lebih dari satu dekade setelah tsunami yang dipicu gempa membanjiri PLTN dan menyebabkan tiga reaktornya meleleh.
PLTN itu terus memproduksi sekitar 100 meter kubik air limbah setiap hari, dan tempat penyimpanannya hampir habis.
Pejabat Jepang bersikeras air tersebut memenuhi standar keamanan internasional setelah diolah untuk menghilangkan sebagian besar unsur radioaktifnya.
Wang mengklaim tinjauan IAEA tentang rencana pembuangan terlalu terfokus dan tergesa-gesa mencapai kesimpulan yang gagal mengatasi masalah keamanan internasional.
Menurut pejabat China, mereka yang percaya air itu aman harus meminumnya dan berenang di dalamnya.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin membahas masalah ini selama jumpa pers pada Selasa (11/7/2023), ketika dia ditanya tentang pernyataan baru-baru ini oleh Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Mariano Grossi yang menggembar-gemborkan keamanan air limbah Fukushima.
Dia mengejek klaim Grossi bahwa airnya bahkan aman untuk diminum atau berenang.
“Jika beberapa orang berpikir bahwa air yang terkontaminasi nuklir dari Fukushima aman untuk diminum atau berenang, kami menyarankan agar Jepang menyimpan air yang terkontaminasi nuklir untuk diminum atau berenang oleh orang-orang ini daripada membuangnya ke laut dan menyebabkan kekhawatiran internasional yang meluas,” ungkap Wang.
IAEA pekan lalu menyetujui rencana Tokyo melepaskan air limbah Fukushima ke laut, lebih dari satu dekade setelah tsunami yang dipicu gempa membanjiri PLTN dan menyebabkan tiga reaktornya meleleh.
PLTN itu terus memproduksi sekitar 100 meter kubik air limbah setiap hari, dan tempat penyimpanannya hampir habis.
Pejabat Jepang bersikeras air tersebut memenuhi standar keamanan internasional setelah diolah untuk menghilangkan sebagian besar unsur radioaktifnya.
Wang mengklaim tinjauan IAEA tentang rencana pembuangan terlalu terfokus dan tergesa-gesa mencapai kesimpulan yang gagal mengatasi masalah keamanan internasional.