Menteri Inggris Sebut Serangan Rudal di Acara Pemakaman Houthi Disengaja

Kamis, 20 Oktober 2016 - 05:39 WIB
Menteri Inggris Sebut Serangan Rudal di Acara Pemakaman Houthi Disengaja
Menteri Inggris Sebut Serangan Rudal di Acara Pemakaman Houthi Disengaja
A A A
LONDON - Menteri Luar Negeri Inggris untuk Timur Tengah Tobias Ellwood, mengungkapkan serangan rudal terhadap acara pemakaman tokoh Houthi Yaman di Sanaa yang menewaskan sekitar 140 orang merupakan serangan yang disengaja. Ellwood juga menyebut serangan itu atas perintah Arab Saudi sebagai pemimpin Koalisi Arab.

Menurutnya, tindakan kesengajaan itu diambil seorang individu dari Koalisi Arab. Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz telah memerintahkan para korban luka dalam serangan itu diobati.

Arab Saudi awalnya membantah bertanggung jawab atas serangan pada hari Sabtu, 8 Oktober 2016 lalu. Selain 140 orang tewas, serangan juga menyebabkan 534 orang terluka.

Setelah membantah, Saudi akhirnya mengakui bahwa serangan itu sebagai aksi “salah sasaran”.

“Itu kesalahan yang disengaja dilakukan oleh seorang individu yang harus disiplin,” ujarnya kepada BBC’s Daily Politics. ”Ada pilihan yang dibuat atas pelanggaran prosedur operasi, Riyadh mengatakan, 'tidak ada serangan, ini tidak harus dilakukan’,” ujarnya.

”Ini memang terjadi dan itulah mengapa laporan ini keluar dengan lebih detail, yang akan benar-benar menjelaskan apa yang akan terjadi,” katanya lagi, seperti dikutip dari Telegraph, Kamis (20/10/2016).

Serangan itu telah menuai kecaman internasional. Amerika Serikat telah mempertimbangkan untuk meninjau dukungan pada Koalisi Arab setelah serangan yang oleh saksi mata digambarkan sebagai “danau darah” itu.

“Kami menjual senjata ke Arab Saudi, ini adalah perang yang sah yang terjadi, disahkan oleh resolusi PBB 2216,” ujar Ellwood. ”Sangat penting untuk menyadari bahwa Arab Saudi telah membuat kesalahan, tetapi mereka juga telah menempatkan tangan mereka untuk itu,” ujarnya.

”Saya pergi ke Riyadh pekan lalu untuk memberitahu mereka bahwa mereka harus keluar dengan laporan sesegera mungkin, mereka melakukannya, laporan itu dirilis pada akhir pekan dan mereka meletakkan tangan mereka dan mengatakan ini adalah pelanggaran berat dari prosedur operasi,” kata Ellwood.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3434 seconds (0.1#10.140)