Rusia Rebut Kontrol Penuh Wagner Group di Luar Negeri
loading...
A
A
A
"Sungguh meyakinkan melihat bahwa tidak ada yang berubah. Jika Moskow memutuskan memanggil mereka kembali dan mengirimkan Beethoven atau Mozart kepada kami, kami akan mendapatkannya," ujar Gouandjika.
Jet milik Kementerian Situasi Darurat Rusia bolak-balik antara Suriah dan Mali untuk memastikan kelangsungan kehadiran Wagner Group di Mali dan untuk melindungi kepentingannya di wilayah tersebut.
Di Mali, pasukan Wagner yang didukung pesawat tempur dan helikopter Rusia telah membantu memerangi pemberontakan sejak 2012.
"Wagner telah membantu Rusia meningkatkan pengaruhnya, dan pemerintah enggan menyerah," ungkap J Peter Pham, mantan Utusan Khusus AS untuk Sahel Afrika.
Sekitar 6.000 personel Wagner melakukan aktivitas di luar Rusia dan Ukraina, mulai dari keamanan swasta dan pembersihan ranjau di Republik Afrika Tengah yang perang saudaranya berlangsung selama 10 tahun, hingga mempertahankan sumur minyak dan wilayah yang dikuasai pemerintah di Suriah.
Sementara AS dan negara-negara Barat telah mengambil berbagai langkah menghentikan aktivitas Wagner dan mengurangi pengaruhnya, AS pekan ini mengumumkan sanksi terhadap perusahaan emas yang berbasis di Afrika yang diduga digunakan Wagner untuk membantu membiayai operasinya di Ukraina.
Pejabat AS menunjukkan sanksi tambahan terhadap Wagner akan diumumkan dalam beberapa hari mendatang.
Yevgeny Prigozhin, pendiri perusahaan keamanan swasta itu menuduh tentara Rusia melakukan serangan terhadap Wagner dan mengancam akan membalas.
Pejuang Wagner meninggalkan Ukraina dan memasuki kota Rostov-on-Don di Rusia selatan.
Di tengah ketegangan, Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) membuka kasus pidana terhadap Prigozhin dan pejuang Wagner atas tuduhan "kerusuhan bersenjata".
Jet Rusia Terbang ke Mali
Jet milik Kementerian Situasi Darurat Rusia bolak-balik antara Suriah dan Mali untuk memastikan kelangsungan kehadiran Wagner Group di Mali dan untuk melindungi kepentingannya di wilayah tersebut.
Di Mali, pasukan Wagner yang didukung pesawat tempur dan helikopter Rusia telah membantu memerangi pemberontakan sejak 2012.
"Wagner telah membantu Rusia meningkatkan pengaruhnya, dan pemerintah enggan menyerah," ungkap J Peter Pham, mantan Utusan Khusus AS untuk Sahel Afrika.
Sekitar 6.000 personel Wagner melakukan aktivitas di luar Rusia dan Ukraina, mulai dari keamanan swasta dan pembersihan ranjau di Republik Afrika Tengah yang perang saudaranya berlangsung selama 10 tahun, hingga mempertahankan sumur minyak dan wilayah yang dikuasai pemerintah di Suriah.
Sementara AS dan negara-negara Barat telah mengambil berbagai langkah menghentikan aktivitas Wagner dan mengurangi pengaruhnya, AS pekan ini mengumumkan sanksi terhadap perusahaan emas yang berbasis di Afrika yang diduga digunakan Wagner untuk membantu membiayai operasinya di Ukraina.
Pejabat AS menunjukkan sanksi tambahan terhadap Wagner akan diumumkan dalam beberapa hari mendatang.
Pemberontakan Wagner
Yevgeny Prigozhin, pendiri perusahaan keamanan swasta itu menuduh tentara Rusia melakukan serangan terhadap Wagner dan mengancam akan membalas.
Pejuang Wagner meninggalkan Ukraina dan memasuki kota Rostov-on-Don di Rusia selatan.
Di tengah ketegangan, Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) membuka kasus pidana terhadap Prigozhin dan pejuang Wagner atas tuduhan "kerusuhan bersenjata".