Rusia Rebut Kontrol Penuh Wagner Group di Luar Negeri

Selasa, 04 Juli 2023 - 10:01 WIB
loading...
Rusia Rebut Kontrol...
Anggota Wagner Group bersiap berangkat dari markas Distrik Militer Selatan dan kembali ke markas mereka di Rostov-on-Don, Rusia, pada 24 Juni 2023. Foto/Arkady Budnitsky/Anadolu Agency
A A A
MOSKOW - Rusia meluncurkan upaya merebut kendali penuh atas "kerajaan global" yang dibangun pemimpin perusahaan tentara bayaran Wagner Group.

The Wall Street Journal (WSJ) melaporkan hal itu pekan lalu, seperti dilansir Anadolu Agency.

Tokoh senior dari Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia menghubungi pemerintah Suriah, Republik Afrika Tengah dan Mali, menurut WSJ.

Laporan itu mengatakan Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Vershinin terbang ke Damaskus untuk menjalin kontak langsung dengan Presiden Suriah Bashar Al-Assad, mendesaknya menghentikan pasukan Wagner meninggalkan Suriah tanpa pengawasan Moskow.

Pernyataan yang dikeluarkan kantor Assad setelah pertemuan tersebut mengatakan perkembangan mengenai kehadiran Wagner di Suriah dibahas "berdasarkan peristiwa baru-baru ini".

Menurut dua orang yang dekat dengan subjek, pasukan Wagner, yang bertindak secara independen di Suriah, diperintahkan pergi ke pangkalan udara di kota pelabuhan Suriah Latakia di bawah kendali Kementerian Pertahanan Rusia dan mereka mengikuti instruksi ini.

Pejabat Rusia Telepon Presiden Republik Afrika Tengah


Kaki berikutnya dari upaya Kremlin mengambil kendali Wagner dan untuk memastikan kelanjutan operasi yang didukung Wagner di Afrika adalah Republik Afrika Tengah, menurut WSJ.

Dalam konteks ini, pejabat Kementerian Luar Negeri Rusia melakukan percakapan telepon dengan Presiden Republik Afrika Tengah Faustin-Archange Touadera, yang pengawal pribadinya termasuk tentara bayaran Wagner.

Dalam pembicaraan tersebut, para pejabat Rusia meyakinkan krisis yang pecah pada Sabtu tidak akan menghambat aktivitas Rusia di Afrika.

Penasihat Keamanan Presiden, Fidele Gouandjika, menekankan masalah Wagner adalah masalah internal Rusia dan mencatat perkembangan tersebut tidak terlalu penting bagi negaranya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1322 seconds (0.1#10.140)