Drone Israel Jatuh di Lebanon, Zionis Klaim Informasi Tak Akan Bocor
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Salah satu drone militer Israel jatuh di wilayah Lebanon ketika sedang patroli di perbatasan kedua negara pada hari Minggu. Militer Zionis mengklaim tak ada informasi yang akan bocor dengan hilangnya kendaraan udara nirawak tersebut.
"Tidak ada kekhawatiran bahwa ada informasi yang bocor," kata Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melalui seorang juru bicaranya, Senin (27/7/2020).
Menurut laporan Channel 12, drone militer jatuh karena kegagalan teknis dan bukan karena ditembak jatuh. (Baca: Trump Izinkan AS Jual Drone Maut dan Tercanggih MQ-9 Reaper ke Sekutu )
Militer Israel telah mengintensifkan operasi pemantauannya di sepanjang perbatasan dengan Lebanon setelah pembunuhan seorang anggota Hizbullah yang berbasis di Lebanon dalam serangan udara di Suriah selatan.
IDF mengatakan pihaknya menanggapi amunisi yang ditembakkan ke Israel dari wilayah Suriah yang dikendalikan oleh rezim Damaskus.
Pemerintah Israel belum mengomentari berita tentang pembunuhan anggota Hizbullah. Namun, IDF menegaskan bahwa pihaknya akan mengamankan perbatasan Israel dengan Lebanon dalam upaya nyata untuk mempertahankan diri terhadap kemungkinan aksi pembalasan dari kelompok tersebut. (Baca juga: Dua Rudal dan 6 Drone Houthi Incar Arab Saudi, Semua Ditembak Jatuh )
"Sesuai dengan penilaian situasi dan rencana pertahanan Komando Utara, perubahan akan diterapkan pada penentuan posisi unit IDF di distrik militer dan sipil untuk memperkuat keamanan di sepanjang perbatasan utara," kata IDF dalam sebuah pernyataan.
Tahun lalu, IDF mengklaim telah memberikan pukulan besar bagi operasi Hizbullah, dengan mengatakan pihaknya telah menutup banyak terowongan bawah tanah yang telah digali kelompok itu dari wilayah Lebanon yang mengarah ke Israel.
"Tidak ada kekhawatiran bahwa ada informasi yang bocor," kata Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melalui seorang juru bicaranya, Senin (27/7/2020).
Menurut laporan Channel 12, drone militer jatuh karena kegagalan teknis dan bukan karena ditembak jatuh. (Baca: Trump Izinkan AS Jual Drone Maut dan Tercanggih MQ-9 Reaper ke Sekutu )
Militer Israel telah mengintensifkan operasi pemantauannya di sepanjang perbatasan dengan Lebanon setelah pembunuhan seorang anggota Hizbullah yang berbasis di Lebanon dalam serangan udara di Suriah selatan.
IDF mengatakan pihaknya menanggapi amunisi yang ditembakkan ke Israel dari wilayah Suriah yang dikendalikan oleh rezim Damaskus.
Pemerintah Israel belum mengomentari berita tentang pembunuhan anggota Hizbullah. Namun, IDF menegaskan bahwa pihaknya akan mengamankan perbatasan Israel dengan Lebanon dalam upaya nyata untuk mempertahankan diri terhadap kemungkinan aksi pembalasan dari kelompok tersebut. (Baca juga: Dua Rudal dan 6 Drone Houthi Incar Arab Saudi, Semua Ditembak Jatuh )
"Sesuai dengan penilaian situasi dan rencana pertahanan Komando Utara, perubahan akan diterapkan pada penentuan posisi unit IDF di distrik militer dan sipil untuk memperkuat keamanan di sepanjang perbatasan utara," kata IDF dalam sebuah pernyataan.
Tahun lalu, IDF mengklaim telah memberikan pukulan besar bagi operasi Hizbullah, dengan mengatakan pihaknya telah menutup banyak terowongan bawah tanah yang telah digali kelompok itu dari wilayah Lebanon yang mengarah ke Israel.
(min)