4 Malam Diguncang Kerusuhan, Ketenangan Mulai Selimuti Prancis

Minggu, 02 Juli 2023 - 14:09 WIB
loading...
A A A
Vincent Jeanbrun menulis bahwa pengunjuk rasa menabrak mobil ke rumahnya sebelum membakar saat keluarganya tidur.

"Istri saya dan salah satu anak saya terluka," tambahnya.

Pada hari Sabtu, Presiden Emmanuel Macron menunda kunjungan kenegaraan ke Jerman yang akan dimulai pada hari Minggu untuk menangani krisis terburuk bagi kepemimpinannya sejak protes “Rompi Kuning” melumpuhkan sebagian besar Prancis pada akhir 2018.

Macron baru-baru ini juga menghadapi kemarahan berbulan-bulan dan kadang-kadang demonstrasi kekerasan di seluruh negeri setelah mendorong reformasi pensiun.



Nahel, yang memiliki orang tua Aljazair dan Maroko, ditembak oleh seorang petugas polisi saat berhenti di jalan. Pada hari Sabtu, teman dan keluarga menghadiri pemakaman pribadi untuk remaja tersebut.

Kerumunan besar berkumpul di luar masjid setempat dan mengikuti peti mati ke pemakaman, banyak yang meneriakkan "Keadilan untuk Nahel". Pengacara kerabat telah meminta wartawan untuk menjauh dari upacara tersebut, dengan mengatakan itu adalah "hari bagi keluarga Nahel" untuk berkabung "dengan kebijaksanaan".

Penembakan remaja tersebut, yang terekam dalam video, telah memicu kembali keluhan lama tentang kekerasan dan rasisme polisi. Macron membantah ada rasisme sistemik di lembaga penegak hukum Prancis.

Seorang polisi berusia 38 tahun telah didakwa melakukan pembunuhan secara sengaja atas kematian Nahel dan telah ditahan.

Selama lima hari, perusuh telah membakar 2.000 kendaraan dan lebih dari 200 petugas polisi terluka, kata Darmanin pada hari Sabtu, menambahkan bahwa usia rata-rata mereka yang ditangkap adalah 17 tahun.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1004 seconds (0.1#10.140)