Kerusuhan Terus Berlanjut di Prancis, Lebih dari 2.300 Orang Ditangkap

Minggu, 02 Juli 2023 - 07:00 WIB
loading...
A A A
Macron berbicara dengan koleganya dari Jerman Frank-Walter Steinmeier untuk memberi tahu dia tentang situasi tersebut, kata seorang juru bicara presiden Jerman.

"Presiden Macron telah meminta agar rencana kunjungan kenegaraan ke Jerman ditunda," tambah juru bicara itu seperti dikutip dari Sky News, Minggu (2/7/2023).

Ini adalah kedua kalinya dalam beberapa bulan kerusuhan Prancis telah melukai Macron secara diplomatis, setelah Raja Charles II membatalkan kunjungan luar negeri pertamanya sebagai raja Inggris karena protes atas rencana reformasi pensiun Macron.

Pembunuhan Nahel memicu ketegangan yang membara antara polisi dan pemuda di proyek perumahan yang berjuang melawan kemiskinan, pengangguran, dan diskriminasi rasial.

Itu telah menghasilkan kerusuhan terburuk yang pernah dialami Prancis selama bertahun-tahun dan memberi tekanan pada Macron, yang menyalahkan media sosial karena memicu kekerasan.

Terlepas dari seruan Macron kepada orang tua untuk menjaga anak-anak mereka di rumah, bentrokan jalanan antara pengunjuk rasa muda dan polisi berkecamuk, dengan pihak berwenang mengatakan sekitar 2.500 kebakaran telah terjadi dan toko-toko dijarah.



Ketika jumlah penangkapan meningkat, pemerintah menyatakan bahwa kekerasan mulai mereda karena langkah-langkah keamanan yang lebih ketat.

Sejak kerusuhan dimulai pada Selasa malam, telah terjadi 2.363 penangkapan - lebih dari setengahnya pada malam keempat.

Namun, kerusakan telah meluas dari Paris ke Marseille dan Lyon, dan bahkan lebih jauh lagi di wilayah seberang laut Prancis, di mana seorang pria berusia 54 tahun meninggal setelah terkena peluru nyasar di Guyana Prancis.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1194 seconds (0.1#10.140)