September, Vaksin Corona Telah Tersedia
loading...
A
A
A
LONDON - Universitas Oxford, Inggris, tampak berhasil mengungguli para pesaingnya dalam perlombaan menemukan vaksin virus Corona baru. Para ilmuwan dari kampus ternama Inggris itu mengatakan uji coba terhadap manusia sudah berlangsung dan mereka berharap vaksin tersebut akan tersedia secara luas pada bulan September mendatang.
Teknologi yang telah dikembangkan laboratorium dalam penelitian sebelumnya tentang inokulasi untuk virus lain, termasuk kerabat dekat COVID-19, memberikannya keunggulan.
"Yah secara pribadi, saya memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi tentang vaksin ini, karena ini adalah teknologi yang saya gunakan sebelumnya," kata Sarah Gilbert, seorang profesor vaksinologi di Universitas Oxford seperti dilansir dari CBS News, Rabu (29/4/2020).
Vaksin ini mengambil bahan genetik virus Corona dan menyuntikkannya ke dalam virus flu biasa yang telah dinetralkan sehingga tidak dapat menyebar pada manusia. Virus yang dimodifikasi akan meniru COVID-19, memicu sistem kekebalan untuk melawan virus palsu dan memberikan perlindungan terhadap hal yang nyata.
Vaksin eksperimental dilaporkan telah bekerja dalam melindungi monyet kera rhesus yang terpapar COVID-19 dalam jumlah besar.
Dalam uji coba pada manusia, 550 peserta diberikan vaksin, dan 550 lainnya menerima plasebo.
"Rasanya akhirnya, saya bisa melakukan sesuatu" kata ilmuwan Oxford dan sukarelawan percobaan Elisa Granato.
"Ini adalah cara bagi saya untuk berkontribusi pada penyebabnya," imbuhnya.
Tanpa membuang waktu, pembuat obat terbesar di dunia, yang berbasis di India, akan mulai memproduksi jutaan vaksin temuan Oxford pada bulan depan, bahkan sebelum mereka terbukti efektif.
Teknologi yang telah dikembangkan laboratorium dalam penelitian sebelumnya tentang inokulasi untuk virus lain, termasuk kerabat dekat COVID-19, memberikannya keunggulan.
"Yah secara pribadi, saya memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi tentang vaksin ini, karena ini adalah teknologi yang saya gunakan sebelumnya," kata Sarah Gilbert, seorang profesor vaksinologi di Universitas Oxford seperti dilansir dari CBS News, Rabu (29/4/2020).
Vaksin ini mengambil bahan genetik virus Corona dan menyuntikkannya ke dalam virus flu biasa yang telah dinetralkan sehingga tidak dapat menyebar pada manusia. Virus yang dimodifikasi akan meniru COVID-19, memicu sistem kekebalan untuk melawan virus palsu dan memberikan perlindungan terhadap hal yang nyata.
Vaksin eksperimental dilaporkan telah bekerja dalam melindungi monyet kera rhesus yang terpapar COVID-19 dalam jumlah besar.
Dalam uji coba pada manusia, 550 peserta diberikan vaksin, dan 550 lainnya menerima plasebo.
"Rasanya akhirnya, saya bisa melakukan sesuatu" kata ilmuwan Oxford dan sukarelawan percobaan Elisa Granato.
"Ini adalah cara bagi saya untuk berkontribusi pada penyebabnya," imbuhnya.
Tanpa membuang waktu, pembuat obat terbesar di dunia, yang berbasis di India, akan mulai memproduksi jutaan vaksin temuan Oxford pada bulan depan, bahkan sebelum mereka terbukti efektif.
(ber)