Ketegangan Meningkat, AS-China Dikhawatirkan Memasuki Fase Perang Dingin
loading...
A
A
A
(Baca: Keamanan Diperketat di Luar Konsulat AS Chengdu, Staf Kemasi Barang )
AS terus menekan China atas tindakan kerasnya di Hong Kong dan penahanan massal Muslim Uighur, setiap kali memicu tindakan pembalasan oleh Beijing. Meski demikian, Donald Trump masih menyuarakan harapan untuk melestarikan kesepakatan perdagangan dengan China.
Tapi, Shi Yinhong, seorang profesor hubungan internasional di Universitas Renmin di Beijing, mengatakan kedua belah pihak tahu China tidak akan lagi dapat melaksanakan perjanjian secara penuh. Shi mengatakan dia memprediksi hubungan kedua negara akan terus memburuk.
"Perang Dingin lama adalah konfrontasi dan persaingan sengit antara dua kekuatan besar, didorong oleh ideologi dan strategi. Dalam kasus AS dan China, kedua kekuatan secara selektif tetapi cepat "memisahkan" satu sama lain. Dengan menggunakan definisi ini, dapat dikatakan bahwa China dan AS telah mulai memasuki Perang Dingin yang baru," ungkapnya.
AS terus menekan China atas tindakan kerasnya di Hong Kong dan penahanan massal Muslim Uighur, setiap kali memicu tindakan pembalasan oleh Beijing. Meski demikian, Donald Trump masih menyuarakan harapan untuk melestarikan kesepakatan perdagangan dengan China.
Tapi, Shi Yinhong, seorang profesor hubungan internasional di Universitas Renmin di Beijing, mengatakan kedua belah pihak tahu China tidak akan lagi dapat melaksanakan perjanjian secara penuh. Shi mengatakan dia memprediksi hubungan kedua negara akan terus memburuk.
"Perang Dingin lama adalah konfrontasi dan persaingan sengit antara dua kekuatan besar, didorong oleh ideologi dan strategi. Dalam kasus AS dan China, kedua kekuatan secara selektif tetapi cepat "memisahkan" satu sama lain. Dengan menggunakan definisi ini, dapat dikatakan bahwa China dan AS telah mulai memasuki Perang Dingin yang baru," ungkapnya.
(esn)