Polisi Prancis yang Tembak Mati Remaja Minta Maaf kepada keluarga

Jum'at, 30 Juni 2023 - 06:53 WIB
loading...
Polisi Prancis yang...
Kerusuhan yang dipicu penembakan fatal terhadap seorang remaja di Prancis terus berlangsung. Demonstran menggunakan kembang api saat bentrok dengan petugas polisi. Foto/REUTERS/Gonzalo Fuentes
A A A
PARIS - Petugas polisi yang membunuh seorang remaja Prancis di pinggiran kota Paris pada Selasa lalu telah meminta maaf kepada keluarga saat berada dalam tahanan. Hal itu diungkapkan pengacara petugas polisi tersebut.

Aksi penembakan fatal tersebut telah memicu protes keras di seluruh Prancis.

"Kata-kata pertama yang dia ucapkan adalah meminta maaf dan kata-kata terakhir yang dia ucapkan adalah meminta maaf kepada keluarga," kata pengacara polisi tersebut, Laurent-Franck Lienard, kepada BFMTV seperti dikutip dari France 24, Jumat (30/6/2023).

"Dia hancur, dia tidak bangun di pagi hari untuk membunuh orang," ujar Lienard. "Dia tidak ingin membunuhnya," imbuhnya.



Lienard mengatakan polisi itu sangat terkejut dengan kekerasan dalam video ini.

Petugas tersebut telah didakwa dengan pembunuhan sengaja dan ditahan.

Lienard mengatakan pada hari Jumat dia akan mengajukan banding atas penahanan kliennya.

Kerusuhan pecah di pinggiran Ibu Kota Paris setelah seorang remaja berusia 17 tahun tewas ditembak polisi saat berhenti di jalan. Remaja, yang diidentifikasi hanya dengan nama depannya Nahel, ditembak saat berhenti lalu lintas pada hari Selasa di Nanterre, pinggiran Paris.



Demonstrasi dengan cepat menyebar ke kota-kota lain pada Rabu malam meskipun kehadiran polisi meningkat.

Para pengunjuk rasa menembakkan kembang api dan melemparkan batu ke arah polisi di Nanterre, yang kembali dengan tembakan gas air mata berulang kali.

Sekolah, kantor polisi, balai kota, dan bangunan umum lainnya dirusak dari Toulouse di selatan hingga Lille di utara saat polisi dan petugas pemadam kebakaran berjuang untuk menahan kerusuhan dan memadamkan beberapa kebakaran.

Namun juru bicara kepolisian nasional mengatakan sebagian besar kerusakan terjadi di pinggiran kota Paris.

(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1481 seconds (0.1#10.140)