7 Strategi Perjuangan Mojahedin-e Khalq (MEK) yang Ingin Menggulingkan Ayatollah Ali Khamenei

Kamis, 22 Juni 2023 - 11:36 WIB
loading...
A A A
Polisi mengatakan penggerebekan itu sesuai dengan perintah pengadilan, yang dikeluarkan setelah penyelidikan oleh SPAK, atau Struktur Khusus Antikorupsi, atas apa yang dikatakannya sebagai kegiatan politik yang tidak disetujui oleh MEK yang bertentangan dengan perjanjian 2014 yang mengizinkan anggota untuk tinggal di Albania.

Kementerian Dalam Negeri Albania mendukung penggerebekan itu, dan Kepala Kepolisian Nasional Muhamet Rrumbullaku mengatakan marah dan tersinggung karena anggota MEK mencoba menghalangi petugas polisi untuk menyita perangkat elektronik dan pemimpin mereka tidak mau bekerja sama.

MEK mengatakan salah satu anggotanya, yang diidentifikasi sebagai Ali Mostashari yang berusia 65 tahun, meninggal dan lebih dari 100 penghuni kamp terluka oleh semprotan merica. Polisi mengatakan kematian pria itu tidak ada hubungannya dengan tindakan polisi dan petugas berhati-hati untuk tidak menggunakan tindakan paksa.


5. Iran Melakukan Lobi Khusus

7 Strategi Perjuangan Mojahedin-e Khalq (MEK) yang Ingin Menggulingkan Ayatollah Ali Khamenei

Foto/The Intercept

Juru bicara kementerian luar negeri Iran, Nasser Kanani, menyambut baik berita tersebut dengan mengatakan bahwa MEK akan selalu menjadi bahaya bagi keamanan negara tuan rumah karena "sifat teroris".

“Inilah mengapa pemerintah Irak mengusir mereka dan pemerintah lain menolak menerima mereka. Kami berharap pemerintah Albania menebus kesalahannya dalam menjadi tuan rumah kultus teroris ini,” katanya.

6. Kepanjangan Tangan AS

Menariknya, pemerintah AS menanggapi dengan menjauhkan diri dari MEK, sebuah kelompok yang telah didukung dengan gencar oleh sejumlah pejabat senior AS selama bertahun-tahun, termasuk mantan Wakil Presiden Mike Pence.

Washington mengatakan telah diyakinkan oleh Albania bahwa penggerebekan itu dilakukan sesuai dengan hukum dan memiliki keprihatinan serius tentang MEK, termasuk terkait tuduhan pelanggaran yang dilakukan terhadap anggotanya sendiri.

Yang terbaru, AS juga mengatakan tidak menganggap MEK sebagai gerakan oposisi demokratis yang layak yang mewakili rakyat Iran. Pemerintah AS juga tidak lagi memberikan dukungan, pelatihan, atau pendanaan kepada kelompok tersebut.

AS dan Uni Eropa menghapus MEK sebagai organisasi “teroris” lebih dari satu dekade lalu setelah kelompok tersebut berjanji untuk meninggalkan praktik kekerasannya. Iran tahun lalu memasukkan puluhan pejabat AS ke dalam daftar hitam atas dukungan mereka terhadap MEK.

7. Beroperasi di Prancis


Sejak penggerebekan yang dilakukan Albania terjadi satu hari setelah Prancis memblokir MEK dari mengadakan rapat umum 1 Juli 2023 di Paris. Sementara Dewan Nasional Perlawanan Iran, kelompok payung dari MEK, menuduh Prancis tunduk pada "tekanan" dari pemerintah Iran.
(ahm)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1595 seconds (0.1#10.140)