7 Strategi Perjuangan Mojahedin-e Khalq (MEK) yang Ingin Menggulingkan Ayatollah Ali Khamenei

Kamis, 22 Juni 2023 - 11:36 WIB
loading...
7 Strategi Perjuangan...
Mojahedin-e Khalq (MEK) terus melakukan perlawanan untuk menggulingkan pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei. Foto/Iran News Update
A A A
TEHERAN - Polisi Albania menggerebek kamp yang dihuni ribuan anggota Mojahedin-e Khalq (MEK), sebuah kelompok penentang pemerintah Iran . MEK dikenal sebagai pemberontak Iran yang didukung oleh Amerika Serikat (AS) dan terus melancarkan perlawanan terhadap pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.

MEK selama ini melakukan perjuangannya di luar negeri, dari Irak hingga Albania. Mereka tidak mendapatkan ruang di Iran sendiri. Itu menjadi organisasi tersebut tidak mampu berkembang dengan pesat.

Namun, MEK terus melakukan perjuangan dan menggencarkan berbagai strategi untuk menggulingkan pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.

Berikut adalah 7 perjuangan MEK dalam melawan pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.

1. Berhaluan Revolusioner

7 Strategi Perjuangan Mojahedin-e Khalq (MEK) yang Ingin Menggulingkan Ayatollah Ali Khamenei

Foto/Reuters

MEK Khalq dimulai sebagai kelompok sayap kiri revolusioner yang menentang pemerintahan Mohammad Reza Pahlavi, shah terakhir Iran yang digulingkan oleh revolusi Islam 1979 yang melahirkan pendirian saat ini di Iran.

Mereka awalnya bersekutu dengan kaum revolusioner lainnya, tetapi berselisih dengan pemimpin tertinggi pertama negara itu, Ayatollah Ali Khomeini, ayah Ayatollah Ali Khamenei.

MEK memulai pemberontakan bersenjata melawan pemerintahannya yang masih muda yang mencakup pengeboman dan pembunuhan tingkat tinggi.


2. Bersekutu dengan Saddam Hussein

MEK akhirnya harus meninggalkan Iran dan bersekutu dengan Saddam Hussein, pemimpin Irak. Anggota MEK melancarkan serangan bersenjata di tanah Iran selama delapan tahun Perang Iran-Irak pada 1980-an.

Pemerintah Iran menganggap mereka sebagai kelompok teroris dan mengklaim mereka bertanggung jawab atas kematian sekitar 17.000 orang Iran.

3. Pindah ke Albania

Anggota MEK selama bertahun-tahun berbasis di sebuah kamp di Irak, tetapi akhirnya harus mendapatkan kesepakatan untuk pindah ke Albania pada pertengahan 2010-an setelah pejabat Irak semakin memusuhi mereka.

Banyak media melaporkan bahwa MEK beroperasi seperti aliran sesat, memberlakukan pembatasan keras pada anggotanya dan membuat mereka mengalami pelecehan fisik dan mental.

Kurangnya legitimasi dan dukungan di antara orang Iran, kelompok itu juga telah mengklaim melakukan peretasan atau penetrasi institusi terkait negara di Iran.

4. Dimusuhi Albania

Puluhan polisi Albania menggerebek kamp Ashraf-3 dekat Manze, sebuah kota bukit kecil sekitar 30 km (18,6 mil) di barat ibu kota Albania, Tirana.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1362 seconds (0.1#10.140)