Rontok Dihantam Patriot, Ukraina Ejek Rudal Kinzhal Rusia
loading...
A
A
A
KIEV - Ukraina merilis sebuah yang video yang mengejek keefektifan rudal hipersonik Kinzhal milik Rusia , yang disebut tidak terkalahkan oleh Kremlin, setelah sejumlah besar rudal itu rontok ditembak jatuh sistem rudal Patriot buatan Amerika Serikat (AS).
Menurut video yang diterbitkan oleh Pusat Komunikasi Strategis dan Keamanan Informasi Ukraina (CSCIS), sebuah badan milik negara, Kiev telah berhasil menembak jatuh 13 rudal Kinzhal selama beberapa bulan terakhir.
Rusia terus membombardir kota-kota di seluruh Ukraina menggunakan rudal dan drone, banyak di antaranya dihancurkan oleh sistem pertahanan udara, sementara pasukan Ukraina mulai melakukan serangan balik terhadap pasukan Moskow di bagian selatan dan timur negara itu.
Menurut laporan media Rusia, Kinzhal adalah rudal balistik yang diluncurkan dari udara yang dapat melakukan perjalanan 10 kali kecepatan suara, hingga jarak 1.250 mil. Kantor berita Rusia TASS mengatakan senjata yang biasanya ditembakkan dari jet tempur MiG-31K Rusia pertama kali dikerahkan di Ukraina pada Maret 2022.
Namun, keefektifannya telah berkurang secara signifikan dengan kedatangan sistem rudal Patriot, yang disumbangkan oleh AS, Jerman, dan Belanda, yang pertama kali tiba di tanah Ukraina pada April 2023.
Video CSCIS yang mengolok-olok rudal Kinzhal telah diposting di Twitter pada 16 Juni.
"Pernahkah Anda mendengar bahwa rudal 'Kinzhal' tidak terkalahkan? Tonton video ini untuk mengetahui kebenarannya," bunyi pesan dari video tersebut seperti dikutip dari Newsweek, Minggu (18/6/2023).
Klip dimulai dengan rekaman arsip Presiden Rusia Vladimir Putin dengan bangga membahas Kinzhal, sebelum muncul teks yang menyatakan: "Rusia ingin Anda percaya bahwa rudal Kinzhal yang 'tak terkalahkan' dapat menghasilkan keajaiban. Dan bahkan menghindari sistem pertahanan udara. Seperti semua yang dikatakan Rusia...Itu bohong."
"Dalam dua bulan terakhir kami telah menembak jatuh 13 Kinzhal dengan rudal patriot buatan Amerika. Senjata Barat menyelamatkan Ukraina dan Ukraina menghancurkan mitos Rusia," sambung pesan itu.
Teks tersebut disertai dengan cuplikan tembakan baterai Patriot dan Wali Kota Kiev Vitali Klitschko berpose dengan bagian dari Kinzhal yang telah ditembakkan ke Ukraina, sementara lagu 'What a Difference a Day Made' diputar sebagai latar belakang.
Awal bulan ini, Raytheon Technologies, kontraktor pertahanan AS yang memimpin produksi sistem pertahanan udara Patriot, mengumumkan akan meningkatkan produksi menjadi 12 baterai per tahun, dalam sebuah wawancara dengan The Wall Street Journal.
Mengomentari kinerja misil, Greg Hayes, kepala eksekutif perusahaan, berkomentar: "Kami sangat terkejut dengan keefektifannya."
Keberhasilan sistem pertahanan udara Ukraina telah membuat beberapa orang mempertanyakan apakah Kinzhal benar-benar memiliki kemampuan hipersonik.
Berbicara kepada Newsweek, pakar militer David Hambling, penulis buku tentang penggunaan drone dalam peperangan, berkomentar: "Jika Kinzhal benar-benar rudal hipersonik seperti yang diklaim Putin — yang mampu melakukan manuver rumit lebih dari Mach 5 — maka akan sangat sulit untuk mencegat dengan sistem anti-rudal saat ini."
“Namun, semua indikasi Kinzhal hanyalah rudal balistik yang diluncurkan dari udara,” tukasnya.
Menurut video yang diterbitkan oleh Pusat Komunikasi Strategis dan Keamanan Informasi Ukraina (CSCIS), sebuah badan milik negara, Kiev telah berhasil menembak jatuh 13 rudal Kinzhal selama beberapa bulan terakhir.
Rusia terus membombardir kota-kota di seluruh Ukraina menggunakan rudal dan drone, banyak di antaranya dihancurkan oleh sistem pertahanan udara, sementara pasukan Ukraina mulai melakukan serangan balik terhadap pasukan Moskow di bagian selatan dan timur negara itu.
Menurut laporan media Rusia, Kinzhal adalah rudal balistik yang diluncurkan dari udara yang dapat melakukan perjalanan 10 kali kecepatan suara, hingga jarak 1.250 mil. Kantor berita Rusia TASS mengatakan senjata yang biasanya ditembakkan dari jet tempur MiG-31K Rusia pertama kali dikerahkan di Ukraina pada Maret 2022.
Namun, keefektifannya telah berkurang secara signifikan dengan kedatangan sistem rudal Patriot, yang disumbangkan oleh AS, Jerman, dan Belanda, yang pertama kali tiba di tanah Ukraina pada April 2023.
Video CSCIS yang mengolok-olok rudal Kinzhal telah diposting di Twitter pada 16 Juni.
"Pernahkah Anda mendengar bahwa rudal 'Kinzhal' tidak terkalahkan? Tonton video ini untuk mengetahui kebenarannya," bunyi pesan dari video tersebut seperti dikutip dari Newsweek, Minggu (18/6/2023).
Klip dimulai dengan rekaman arsip Presiden Rusia Vladimir Putin dengan bangga membahas Kinzhal, sebelum muncul teks yang menyatakan: "Rusia ingin Anda percaya bahwa rudal Kinzhal yang 'tak terkalahkan' dapat menghasilkan keajaiban. Dan bahkan menghindari sistem pertahanan udara. Seperti semua yang dikatakan Rusia...Itu bohong."
"Dalam dua bulan terakhir kami telah menembak jatuh 13 Kinzhal dengan rudal patriot buatan Amerika. Senjata Barat menyelamatkan Ukraina dan Ukraina menghancurkan mitos Rusia," sambung pesan itu.
Teks tersebut disertai dengan cuplikan tembakan baterai Patriot dan Wali Kota Kiev Vitali Klitschko berpose dengan bagian dari Kinzhal yang telah ditembakkan ke Ukraina, sementara lagu 'What a Difference a Day Made' diputar sebagai latar belakang.
Awal bulan ini, Raytheon Technologies, kontraktor pertahanan AS yang memimpin produksi sistem pertahanan udara Patriot, mengumumkan akan meningkatkan produksi menjadi 12 baterai per tahun, dalam sebuah wawancara dengan The Wall Street Journal.
Mengomentari kinerja misil, Greg Hayes, kepala eksekutif perusahaan, berkomentar: "Kami sangat terkejut dengan keefektifannya."
Keberhasilan sistem pertahanan udara Ukraina telah membuat beberapa orang mempertanyakan apakah Kinzhal benar-benar memiliki kemampuan hipersonik.
Berbicara kepada Newsweek, pakar militer David Hambling, penulis buku tentang penggunaan drone dalam peperangan, berkomentar: "Jika Kinzhal benar-benar rudal hipersonik seperti yang diklaim Putin — yang mampu melakukan manuver rumit lebih dari Mach 5 — maka akan sangat sulit untuk mencegat dengan sistem anti-rudal saat ini."
“Namun, semua indikasi Kinzhal hanyalah rudal balistik yang diluncurkan dari udara,” tukasnya.
(ian)