5 Alasan Mengapa NATO Menolak Keras Ukraina Bergabung

Sabtu, 17 Juni 2023 - 11:55 WIB
loading...
5 Alasan Mengapa NATO...
Ukraina ditolak bergabung dengan NATO. Foto/Reuters
A A A
KYIV - Ukraina mengumumkan tawaran untuk keanggotaan NATO jalur cepat setelah Rusia mencaplok empat wilayah Ukraina. Anggota NATO terbelah antara mendukung dan menolak Ukraina bergabung dengan aliansi tersebut.

Adapun anggota NATO seperti Polandia, Rumania, Slovakia, Republik Ceko, Estonia, Latvia, Lithuania, Montenegro, dan Makedonia Utara mendukung Ukraina masuk aliansi tersebut. Tapi, Sekjen NATO Jens Stoltenberg enggan mendukungnya, sementara Amerika Serikat dan sebagian besar anggota menolak Ukraina.

Berikut adalah 5 alasan mengapa Ukraina tidak mungkin bergabung dengan NATO dalam waktu dekat.

1. Pecah Perang Dunia III

5 Alasan Mengapa NATO Menolak Keras Ukraina Bergabung

Foto/Reuters

Berdasarkan Pasal 5 perjanjian pertahanan kolektif NATO, jika satu negara anggota diserang, yang lain harus menganggap ini sebagai serangan terhadap diri mereka sendiri dan membantu sekutu mereka.

Artinya, jika Ukraina bergabung dengan NATO saat masih berperang dengan Rusia, Pasal 5 akan dipicu.

“Ada risiko eskalasi dalam menjadikan Ukraina sebagai anggota,” kata John Williams, seorang profesor di Universitas Durham yang berspesialisasi dalam politik internasional, perang, dan kedaulatan, dilansir EuroNews. Dia memperingatkan hal itu dapat mengarah pada skenario mimpi buruk.

“NATO akan lebih jelas terlibat dalam perang dengan cara yang jauh lebih langsung,” lanjut Williams. Berarti anggota lain yang berbatasan dengan Rusia, seperti Negara Baltik dan Polandia, berpotensi menjadi garis depan dalam perang. Perang Dunia III pun diprediksi akan pecah.

Ketika aplikasi keanggotaan NATO Swedia dan Finlandia telah maju, Putin telah mengancam untuk menanggapi dengan cara yang sama, jika NATO mengerahkan pasukan dan infrastruktur di sana.

Tetapi keengganan saat ini tidak berarti menutup pintu ke Ukraina secara permanen. Setelah perang usai, Ukraina masih dapat bergabung dengan aliansi tersebut, dengan Ukraina tetap menjadi anggota masa depan yang kredibel.

“Mari kita selesaikan konflik terlebih dahulu,” kata Jamie Shea, mantan Wakil Asisten Sekretaris Jenderal NATO. “Untuk saat ini, masalah utamanya adalah mempertahankan Ukraina sebagai negara yang berfungsi dan mengeluarkan pasukan Rusia dari wilayahnya.”

"Ayo masak makan malam hari ini dan khawatir tentang makan malam minggu depan nanti," tambahnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1766 seconds (0.1#10.140)