Pemimpin Oposisi: Bom Nuklir Rusia di Tangan Diktator Gila Belarusia!

Kamis, 15 Juni 2023 - 07:51 WIB
loading...
A A A
Lukashenko—yang berkuasa sejak 1994—mengeklaim kemenangan dalam pemilu yang disengketakan pada tahun 2020, memicu protes massal dan tindakan brutal oleh dinas keamanan KGB Belarusia dan polisi anti-huru hara.

Belarusia, seperti Ukraina dan Kazakhstan, menyerahkan senjata nuklirnya pada 1990-an dengan imbalan jaminan keamanan dari Rusia pasca-Soviet dan Barat. Itu membuat pembalikan yang signifikan, meskipun belum ada bukti bahwa senjata Rusia telah dikirimkan.

Putin pertama kali mengumumkan transfer senjata tersebut pada bulan Maret, menunjukkan bahwa AS telah mengerahkan senjata serupa di Eropa.

Dia kemudian mengatakan langkah itu hanya akan dilakukan ketika tempat penyimpanan telah disiapkan, tetapi Alexander Lukashenko sekarang mengatakan Belarusia memiliki "lebih banyak tempat penyimpanan daripada anjing desa" dan beberapa telah direnovasi.

Moskow mengatakan akan mempertahankan kendali senjata nuklir taktis—bukan senjata nuklir strategis—yang ditempatkan di Belarusia.

"Saya tidak berencana untuk melawan AS...senjata taktis baik-baik saja," kata Lukashenko. "Dan [rudal] Iskander menempuh jarak 500 kilometer (310 mil) atau lebih."

"Pengerahan ini tidak menimbulkan ancaman baru bagi negara-negara NATO, jadi mereka tidak menganggapnya serius," tepis Tikhanovskaya, percaya bahwa negara-negara Barat tidak melihat perbedaan antara rudal yang ditembakkan dari Rusia atau dari Belarusia.

Rusia sudah memiliki senjata nuklir di wilayah paling barat di Kaliningrad, menempatkan Polandia dan negara-negara Baltik dalam jangkauan.

"Tapi Belarusia adalah negara kami dan kami tidak menginginkan senjata nuklir," kata Tikhanovskaya. "Ini seperti langkah terakhir untuk menjaga kemerdekaan kita. Dan mereka [di Barat] tetap diam tentang itu."
(mas)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1326 seconds (0.1#10.140)