6.000 Warga Sipil Myanmar Tewas dalam 20 Bulan Pascakudeta

Rabu, 14 Juni 2023 - 16:30 WIB
loading...
6.000 Warga Sipil Myanmar...
6.000 Warga Sipil Myanmar Tewas dalam 20 Bulan Pascakudeta. FOTO/Reuters
A A A
OSLO - Lebih dari 6.000 warga sipil tewas di Myanmar dalam 20 bulan pertama setelah kudeta militer Februari 2021. Hal itu terungkap dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada Selasa (13/6/2023), oleh Institut Penelitian Perdamaian Oslo.

“Data kami menunjukkan bahwa jumlah korban manusia dalam konflik tersebut lebih tinggi dari yang dilaporkan sebelumnya. Dan, sementara junta jelas merupakan pembunuh utama, pasukan anti-junta juga memiliki banyak darah di tangan mereka,” ungkap Stein Tonnesson, salah satu penulis laporan, seperti dikutip dari AFP.



Laporan itu mengungkapkan, 6.337 warga sipil tewas "karena alasan politik" antara 1 Februari 2021 dan 30 September 2022, dan 2.614 terluka. Korban itu jauh lebih tinggi daripada yang beredar, termasuk yang berasal dari organisasi internasional.

Menurut laporan tersebut, hampir setengah dari kematian, 3.003, dikaitkan dengan rezim – tentara, polisi dan milisi – sementara 2.152 dikaitkan dengan kelompok oposisi bersenjata.

Dua belas dikaitkan dengan warga sipil lain yang tidak berafiliasi dengan rezim atau lawan, dan 1.170 dikaitkan dengan aktor yang tidak ditentukan.

"Ini adalah jumlah yang lebih besar dari yang biasanya dikutip di media, namun ini hanya perkiraan, berdasarkan laporan pembunuhan yang dikumpulkan dari laporan media yang dapat dipercaya," kata laporan itu.



“Jumlah sebenarnya pasti lebih tinggi karena banyak pembunuhan kemungkinan besar tidak dilaporkan.”

Dugaan penipuan besar-besaran, militer Myanmar membatalkan pemilihan legislatif yang dimenangkan oleh partai Aung San Suu Kyi dan menggulingkan pemerintahannya.

Sejak itu, junta melakukan represi besar-besaran terhadap setiap oposisi, menangkap lebih dari 23.000 orang menurut pengawas setempat.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Jumlah Korban Tewas...
Jumlah Korban Tewas Gempa Myanmar-Thailand Melebihi 1.600 Orang
Gempa Myanmar Terjadi...
Gempa Myanmar Terjadi saat Salat Jumat, 50 Masjid Rusak, Lebih 1.000 Orang Tewas
USGS Prediksi Jumlah...
USGS Prediksi Jumlah Korban Tewas akibat Gempa Myanmar Lebih dari 10.000 Jiwa
Operasi Penyelamatan...
Operasi Penyelamatan Korban Gempa di Bangkok Berlanjut hingga Sabtu Pagi
Gempa 7,7 Skala Richter...
Gempa 7,7 Skala Richter Guncang Myanmar, Ini 3 Fakta tentang Sesar Sagaing
Korban Gempa Myanmar...
Korban Gempa Myanmar Bertambah, 144 Orang Tewas dan 730 Terluka
Gedung 30 Lantai Roboh...
Gedung 30 Lantai Roboh Akibat Gempa di Bangkok, Pekerja Ungkap Cerita Mengerikan Lolos dari Maut
Trump Ancam Mengebom...
Trump Ancam Mengebom Iran Jika Teheran Tak Sepakati Perjanjian Nuklir
Gempa M 7,1 Guncang...
Gempa M 7,1 Guncang Kepulauan Tonga, Picu Peringatan Tsunami
Rekomendasi
Pramono Longgarkan Syarat...
Pramono Longgarkan Syarat Jadi Pasukan Oranye: Minimal Lulus SD, Pertimbangkan Hapus Batas Usia
Tol Jakarta-Cikampek...
Tol Jakarta-Cikampek dan Tol MBZ Macet Parah pada Hari Pertama Lebaran
FIFA Yakin Indonesia...
FIFA Yakin Indonesia Pecah Rekor 88 Tahun Lolos Piala Dunia
Berita Terkini
2 Negara Anggota NATO...
2 Negara Anggota NATO Akan Kerahkan Jet Tempur dan Kapal Perang ke Ukraina
3 jam yang lalu
Serangan Rudal AS Hancurkan...
Serangan Rudal AS Hancurkan Masjid di Yaman
8 jam yang lalu
Ini Pesan Hamas untuk...
Ini Pesan Hamas untuk Warga Palestina yang Merayakan Idulfitri saat Agresi Israel
9 jam yang lalu
Sampaikan Khotbah Salat...
Sampaikan Khotbah Salat Idulfitri, Khamenei: Israel Harus Diberantas
10 jam yang lalu
Incar 3 Periode, Trump:...
Incar 3 Periode, Trump: Saya Tidak Bercanda
11 jam yang lalu
Iran Rayakan Idulfitri...
Iran Rayakan Idulfitri pada Senin, Presiden Masoud Pezeshkian Serukan Persatuan Negara-negara Islam
12 jam yang lalu
Infografis
Ukraina Bisa Miliki...
Ukraina Bisa Miliki Senjata Nuklir dalam Beberapa Bulan ke Depan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved