4 Alasan Israel Libatkan Shin Bet untuk Awasi Warga Palestina
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Polisi Israel dianggap tak mampu mengatasi peningkatan perlawanan warga Palestina yang tinggal di wilayah Israel. Tel Aviv pun akan memanfaatkan lembaga intelijen untuk mengawasi dan menangani kasus yang berkaitan dengan warga Palestina.
Shin Bet Israel atau Shabak seperti yang dikenal dalam bahasa Ibrani dan Arab, merupakan dinas intelijen internal dan salah satu dari tiga cabang Dinas Keamanan Umum Israel.
Sekitar 1,6 juta warga Israel adalah keturunan Palestina dari 9,6 juta penduduk Israel. Mereka juga disebut sebagai orang Arab di Israel. Mereka tetap diperlakukan sebagai warga kelas tiga yang tidak mendapatkan prioritas dan sering ditindas.
Keputusan melibatkan Shin Bet disepakati oleh Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu setelah dia menginstruksikan pihak berwenang untuk mempersiapkan badan tersebut untuk terlibat dalam memerangi aktivitas kriminal. “Terlepas dari kesulitan, kemampuan Shin Bet harus dimanfaatkan dalam perang melawan keluarga mafia di komunitas Arab,” kata Netanyahu dilansir Haaretz.
“Gagasan bahwa Shin Bet tidak terlibat dalam komunitas Palestina di Israel adalah salah,” kata Amjad Iraqi, editor senior Majalah +972, kepada Al Jazeera. Dia menegaskan, badan intelijen tersebut sangat aktif mengumpulkan informasi rahasia.
"Mereka memiliki informan dan kolaborator dan terus memantau warga Palestina setiap saat,” jelas Iraqi.
Kemudian, Sawsan Zaher, seorang pengacara dan direktur unit hak sosial dan ekonomi di Adalah, Pusat Hukum untuk Hak Minoritas Arab di Israel, mengungkapkan, Shin Bet secara diam-diam telah terlibat dalam banyak masalah di antara warga Palestina di Israel.
Kenapa? "Karena warga Palestina di Israel telah dipandang sejak berdirinya negara pada tahun 1948 sebagai musuh dan sebagai ancaman keamanan,” katanya.
Wacana terbaru hanyalah kelanjutan dari pergeseran yang semakin kejam dari pembentukan keamanan Israel untuk mengontrol komunitas Palestina lebih jauh.
Foto/Reuters
Shin Bet memiliki akses ke sejumlah fasilitas pengumpulan-intelijen canggih yang tidak boleh digunakan oleh polisi.
Shin Bet Israel atau Shabak seperti yang dikenal dalam bahasa Ibrani dan Arab, merupakan dinas intelijen internal dan salah satu dari tiga cabang Dinas Keamanan Umum Israel.
Sekitar 1,6 juta warga Israel adalah keturunan Palestina dari 9,6 juta penduduk Israel. Mereka juga disebut sebagai orang Arab di Israel. Mereka tetap diperlakukan sebagai warga kelas tiga yang tidak mendapatkan prioritas dan sering ditindas.
Keputusan melibatkan Shin Bet disepakati oleh Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu setelah dia menginstruksikan pihak berwenang untuk mempersiapkan badan tersebut untuk terlibat dalam memerangi aktivitas kriminal. “Terlepas dari kesulitan, kemampuan Shin Bet harus dimanfaatkan dalam perang melawan keluarga mafia di komunitas Arab,” kata Netanyahu dilansir Haaretz.
Berikut adalah 4 alasan penggunaan Shin Bet untuk mengawasi warga Palestina di wilayah Israel.
1. Shin Bet Sudah Aktif di Pemukiman Palestina di Israel
“Gagasan bahwa Shin Bet tidak terlibat dalam komunitas Palestina di Israel adalah salah,” kata Amjad Iraqi, editor senior Majalah +972, kepada Al Jazeera. Dia menegaskan, badan intelijen tersebut sangat aktif mengumpulkan informasi rahasia.
"Mereka memiliki informan dan kolaborator dan terus memantau warga Palestina setiap saat,” jelas Iraqi.
Kemudian, Sawsan Zaher, seorang pengacara dan direktur unit hak sosial dan ekonomi di Adalah, Pusat Hukum untuk Hak Minoritas Arab di Israel, mengungkapkan, Shin Bet secara diam-diam telah terlibat dalam banyak masalah di antara warga Palestina di Israel.
Kenapa? "Karena warga Palestina di Israel telah dipandang sejak berdirinya negara pada tahun 1948 sebagai musuh dan sebagai ancaman keamanan,” katanya.
Wacana terbaru hanyalah kelanjutan dari pergeseran yang semakin kejam dari pembentukan keamanan Israel untuk mengontrol komunitas Palestina lebih jauh.
2. Kekuatan Shin Bet Lebih Unggul Dibandingkan Polisi
Foto/Reuters
Shin Bet memiliki akses ke sejumlah fasilitas pengumpulan-intelijen canggih yang tidak boleh digunakan oleh polisi.