Ditolak 11 Negara, Begini Hubungan Ukraina dan NATO
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ada 11 negara dari 31 anggota NATO yang tidak menyetujui jika Ukraina bergabung dengan blok militer yang dipimpin Amerika Serikat (AS) tersebut.
Sikap negara-negara penolak itu akan menyulitkan Ukraina yang terus terpojok akibat invasi militer Rusia. Di lain pihak, AS dan sekutunya terus memberikan dukungan militer kepada Kyiv.
Dikutip dari laman resmi NATO, hubungan antara aliansi dan Ukraina telah dimulai pada tahun 1990-an. Dalam perkembangannya, Ukraina pun dianggap menjadi salah satu mitra NATO yang paling penting.
Saking pentingnya, NATO dan sekutunya selalu memberikan dukungan sejak pencaplokan Crimea secara ilegal oleh Rusia pada tahun 2014 silam. Mereka pun menuntut agar Rusia segera menghentikan perang dan menarik semua pasukannya dari Ukraina.
Sebagai akibat dari beberapa aneksasi yang dilakukan Rusia terhadap wilayah Ukraina, NATO dan sekutunya pun memutuskan untuk menangguhkan semua kerjasama sipil dan militer praktis dengan Rusia.
Mereka juga memberlakukan sanksi berat terhadap Moskow untuk membuat mesin perang Kremlin kekurangan sumber daya.
Sejalan dengan dukungan politiknya, NATO pun secara signifikan meningkatkan bantuan praktis kepada Ukraina. Sebagian besar bantuan yang dicanangkan bertujuan untuk membangun sistem keamanan dan pertahanan Ukraina.
NATO dan sekutu juga telah memberikan banyak dukungan ekstensif untuk pengembangan kemampuan Ukraina, termasuk melalui berbagai pelatihan dan pendidikan serta penyediaan berbagai peralatan perang.
Selain itu, NATO juga telah berkontribusi dalam pemberian dana kepada Ukraina sejak tahun 2014. Dana tersebut kemudian dialokasikan menjadi ke beberapa sektor, terutama pada sektor keamanan, rehabilitasi medis hingga pengembangan kemampuan warga sipil.
Dalam jangka panjang, aliansi itu juga akan mengembangkan proyek untuk membantu Ukraina dalam pemulihannya. Proyek jangka panjang yang dimaksud meliputi pemulihan dan rekonstruksi pascaperang hingga rehabilitasi medis dan psikologis warga sipil.
Oleh karenanya, NATO pun bersikap keras untuk terus mendukung rakyat Ukraina dan pemerintahannya yang dipilih secara sah dan demokratis. Aliansi akan selalu mempertahankan dukungannya demi kemerdekaan dan kedaulatan Ukraina.
Sikap negara-negara penolak itu akan menyulitkan Ukraina yang terus terpojok akibat invasi militer Rusia. Di lain pihak, AS dan sekutunya terus memberikan dukungan militer kepada Kyiv.
Hubungan Ukraina dan NATO
Dikutip dari laman resmi NATO, hubungan antara aliansi dan Ukraina telah dimulai pada tahun 1990-an. Dalam perkembangannya, Ukraina pun dianggap menjadi salah satu mitra NATO yang paling penting.
Saking pentingnya, NATO dan sekutunya selalu memberikan dukungan sejak pencaplokan Crimea secara ilegal oleh Rusia pada tahun 2014 silam. Mereka pun menuntut agar Rusia segera menghentikan perang dan menarik semua pasukannya dari Ukraina.
Sebagai akibat dari beberapa aneksasi yang dilakukan Rusia terhadap wilayah Ukraina, NATO dan sekutunya pun memutuskan untuk menangguhkan semua kerjasama sipil dan militer praktis dengan Rusia.
Mereka juga memberlakukan sanksi berat terhadap Moskow untuk membuat mesin perang Kremlin kekurangan sumber daya.
Sejalan dengan dukungan politiknya, NATO pun secara signifikan meningkatkan bantuan praktis kepada Ukraina. Sebagian besar bantuan yang dicanangkan bertujuan untuk membangun sistem keamanan dan pertahanan Ukraina.
NATO dan sekutu juga telah memberikan banyak dukungan ekstensif untuk pengembangan kemampuan Ukraina, termasuk melalui berbagai pelatihan dan pendidikan serta penyediaan berbagai peralatan perang.
Selain itu, NATO juga telah berkontribusi dalam pemberian dana kepada Ukraina sejak tahun 2014. Dana tersebut kemudian dialokasikan menjadi ke beberapa sektor, terutama pada sektor keamanan, rehabilitasi medis hingga pengembangan kemampuan warga sipil.
Dalam jangka panjang, aliansi itu juga akan mengembangkan proyek untuk membantu Ukraina dalam pemulihannya. Proyek jangka panjang yang dimaksud meliputi pemulihan dan rekonstruksi pascaperang hingga rehabilitasi medis dan psikologis warga sipil.
Oleh karenanya, NATO pun bersikap keras untuk terus mendukung rakyat Ukraina dan pemerintahannya yang dipilih secara sah dan demokratis. Aliansi akan selalu mempertahankan dukungannya demi kemerdekaan dan kedaulatan Ukraina.
(mas)