7 Anggota ASEAN yang Mempunyai Hubungan Diplomasi dengan Israel, Nomor 5 Jadi Pemasok Tenaga Kerja Terbanyak
loading...
A
A
A
Mantan Perdana Menteri David Ben Gurion mengunjungi Myanmar selama dua minggu pada 1961, perjalanan luar negeri terpanjang yang dilakukan oleh perdana menteri Israel mana pun. Pemimpin Israel lainnya yang telah mengunjungi Myanmar adalah mantan Presiden Yitzhak Ben-Zvi dan mantan Menteri Luar Negeri Moshe Sharett, Golda Meir, Abba Eban, Moshe Dayan, dan Shimon Peres.
Melalui Program Pembangunan Internasional Mashav, Israel telah memberikan bantuan yang signifikan untuk sektor pertanian, peternakan sapi perah, manajemen bencana, pendidikan, dan kesehatan Myanmar. Pemerintah Israel dan LSM Israel memberikan bantuan kemanusiaan yang signifikan ke Myanmar selama Topan Nargis pada 2008.
Menanggapi krisis Rohingya, Israel telah menghentikan penjualan peralatan militer ke Myanmar.
Perdagangan bilateral tahunan mencapai USD175 juta (per 2016), dan 23.500 orang Filipina melakukan perjalanan ke Israel untuk pariwisata dan bekerja pada tahun 2017.
Pekerja Filipina terdiri antara 30.000 – 50.000 dari perkiraan 300.000 total tenaga kerja ekspatriat di Israel.
Foto/Reuters
Hubungan diplomatik resmi antara Kamboja dan Israel dimulai pada tahun 1960. Dua belas tahun kemudian, Kamboja menjadi negara Asia pertama yang membuka kedutaan di Yerusalem. Namun, setelah jatuhnya Phnom Penh ke tangan Khmer Merah dan konflik bersenjata negara itu, jembatan antara negara Asia Tenggara ke Timur Tengah putus.
Baru pada tahun 1993, dua tahun setelah Perjanjian Perdamaian Paris, kedua negara memulihkan hubungan resmi. Saat ini, tanpa kedutaan atau konsulat di Phnom Penh, kedutaan Israel di Bangkok menangani urusan luar negeri dan hal-hal yang berkaitan dengan Kamboja. Berbasis di ibu kota Kamboja, Kamar Dagang Israel-Kamboja (CICC) juga berperan aktif dalam penyemenan jembatan tersebut.
Foto/Reuters
Nadav Eshcar, mantan Duta Besar Israel untuk Laos dan Vietnam, mengakhiri misi diplomatik lima tahunnya di wilayah tersebut, dia berbicara dengan Laotian Times untuk membahas hubungan yang menghangat antara Israel dan Laos.
“Ada banyak potensi untuk pengembangan hubungan antara Laos dan Israel di berbagai bidang,” ujar Eshcar. Dia mulai dengan mencatat bahwa Israel dan Laos terpisah secara geografis dan terletak di lingkungan yang sangat berbeda; Israel adalah negara gurun yang kering, sedangkan Laos bergunung-gunung dan kaya akan sumber daya air.
Melalui Program Pembangunan Internasional Mashav, Israel telah memberikan bantuan yang signifikan untuk sektor pertanian, peternakan sapi perah, manajemen bencana, pendidikan, dan kesehatan Myanmar. Pemerintah Israel dan LSM Israel memberikan bantuan kemanusiaan yang signifikan ke Myanmar selama Topan Nargis pada 2008.
Menanggapi krisis Rohingya, Israel telah menghentikan penjualan peralatan militer ke Myanmar.
5. Filipina
Hubungan pertahanan dan ekonomi Israel yang kuat dengan Filipina dimulai pada 1947, ketika Filipina adalah satu-satunya negara Asia yang memberikan suara di PBB untuk mendukung pembentukan negara tersebut.Perdagangan bilateral tahunan mencapai USD175 juta (per 2016), dan 23.500 orang Filipina melakukan perjalanan ke Israel untuk pariwisata dan bekerja pada tahun 2017.
Pekerja Filipina terdiri antara 30.000 – 50.000 dari perkiraan 300.000 total tenaga kerja ekspatriat di Israel.
6. Kamboja
Foto/Reuters
Hubungan diplomatik resmi antara Kamboja dan Israel dimulai pada tahun 1960. Dua belas tahun kemudian, Kamboja menjadi negara Asia pertama yang membuka kedutaan di Yerusalem. Namun, setelah jatuhnya Phnom Penh ke tangan Khmer Merah dan konflik bersenjata negara itu, jembatan antara negara Asia Tenggara ke Timur Tengah putus.
Baru pada tahun 1993, dua tahun setelah Perjanjian Perdamaian Paris, kedua negara memulihkan hubungan resmi. Saat ini, tanpa kedutaan atau konsulat di Phnom Penh, kedutaan Israel di Bangkok menangani urusan luar negeri dan hal-hal yang berkaitan dengan Kamboja. Berbasis di ibu kota Kamboja, Kamar Dagang Israel-Kamboja (CICC) juga berperan aktif dalam penyemenan jembatan tersebut.
7. Laos
Foto/Reuters
Nadav Eshcar, mantan Duta Besar Israel untuk Laos dan Vietnam, mengakhiri misi diplomatik lima tahunnya di wilayah tersebut, dia berbicara dengan Laotian Times untuk membahas hubungan yang menghangat antara Israel dan Laos.
“Ada banyak potensi untuk pengembangan hubungan antara Laos dan Israel di berbagai bidang,” ujar Eshcar. Dia mulai dengan mencatat bahwa Israel dan Laos terpisah secara geografis dan terletak di lingkungan yang sangat berbeda; Israel adalah negara gurun yang kering, sedangkan Laos bergunung-gunung dan kaya akan sumber daya air.