Berseteru Soal Minyak, MBS Ancam Hancurkan Ekonomi AS
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Putra Mahkota Arab Saudi , Mohammed bin Salman , secara pribadi mengancam akan merusak ekonomi Amerika Serikat (AS). Itu dilakukannya setelah Presiden Joe Biden memperingatkan Monarki di Teluk Arab itu tentang "konsekuensi" karena menyetujui pengurangan produksi minyak dengan Rusia.
Begitu laporan media yang berbasis di AS, Washington Post, mengutip materi yang bocor.
Pemerintahan Biden mengatakan akan mengevaluasi kembali hubungan dengan kerajaan Teluk itu menyusul keputusan Riyadh untuk memangkas produksi minyak mentah yang bertentangan dengan keinginan AS.
Putra Mahkota yang akrab disapa MBS itu memperingatkan bahwa dia tidak akan berurusan lagi dengan pemerintah AS jika Biden menghukum Arab Saudi.
"Dia juga menjanjikan konsekuensi ekonomi utama bagi Washington," lapor Washington Post yang dikutip dari Russia Today, Jumat (9/6/2023).
Ancaman itu terkandung dalam dokumen rahasia yang bocor di server Discord, tetapi tidak jelas apakah pernyataan itu merupakan bagian dari komunikasi yang disadap atau pesan yang dikirim secara pribadi ke AS.
Biden memperjelas ketidakpuasannya dengan Riyadh pada Oktober lalu setelah kelompok produsen minyak utama, OPEC+, termasuk Rusia setuju untuk memangkas produksi sebesar dua juta barel per hari. Washington bekerja untuk menghukum Moskow dengan sanksi atas perdagangan minyaknya terkait konflik di Ukraina.
"Akan ada beberapa konsekuensi atas apa yang telah mereka lakukan dengan Rusia," kata presiden AS dalam sebuah wawancara dengan CNN pada saat itu, tanpa merinci kemungkinan tindakan apa pun.
Begitu laporan media yang berbasis di AS, Washington Post, mengutip materi yang bocor.
Pemerintahan Biden mengatakan akan mengevaluasi kembali hubungan dengan kerajaan Teluk itu menyusul keputusan Riyadh untuk memangkas produksi minyak mentah yang bertentangan dengan keinginan AS.
Putra Mahkota yang akrab disapa MBS itu memperingatkan bahwa dia tidak akan berurusan lagi dengan pemerintah AS jika Biden menghukum Arab Saudi.
"Dia juga menjanjikan konsekuensi ekonomi utama bagi Washington," lapor Washington Post yang dikutip dari Russia Today, Jumat (9/6/2023).
Ancaman itu terkandung dalam dokumen rahasia yang bocor di server Discord, tetapi tidak jelas apakah pernyataan itu merupakan bagian dari komunikasi yang disadap atau pesan yang dikirim secara pribadi ke AS.
Biden memperjelas ketidakpuasannya dengan Riyadh pada Oktober lalu setelah kelompok produsen minyak utama, OPEC+, termasuk Rusia setuju untuk memangkas produksi sebesar dua juta barel per hari. Washington bekerja untuk menghukum Moskow dengan sanksi atas perdagangan minyaknya terkait konflik di Ukraina.
"Akan ada beberapa konsekuensi atas apa yang telah mereka lakukan dengan Rusia," kata presiden AS dalam sebuah wawancara dengan CNN pada saat itu, tanpa merinci kemungkinan tindakan apa pun.