Erdogan Dilantik untuk Ketiga Kalinya sebagai Presiden Turki
loading...
A
A
A
"Ketegangan dengan Barat kemungkinan akan meningkat lagi," tambah Gertken.
Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev, Wakil Presiden Iran Mohammad Mokhber, Perdana Menteri sayap kanan Hongaria Viktor Orban dan ketua majelis rendah parlemen Rusia, Vyacheslav Volodin, termasuk di antara tamu asing yang diharapkan hadir pada upacara Sabtu nanti.
Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan juga akan hadir, kata kantornya, tanda terbaru dari pencairan hubungan antara dua musuh bebuyutan itu.
Mengatasi masalah ekonomi negara akan menjadi prioritas pertama Erdogan, dengan inflasi mencapai 43,70 persen, sebagian karena kebijakan pemotongan suku bunga yang tidak ortodoks untuk merangsang pertumbuhan.
Presiden Turki akan mengumumkan kabinet barunya pada hari Sabtu, dengan media berspekulasi bahwa mantan menteri keuangan Mehmet Simsek, seorang tokoh internasional yang mumpuni, dapat kembali duduk di posisi itu.
Mantan ekonom Merrill Lynch, Simsek diketahui menentang kebijakan Erdogan yang tidak konvensional.
Dia menjabat sebagai menteri keuangan antara 2009 dan 2015 dan wakil perdana menteri yang bertanggung jawab atas ekonomi hingga 2018, sebelum mengundurkan diri menjelang serangkaian kehancuran lira pada tahun itu.
"Pemerintah Erdogan sepertinya akan mengejar program stabilisasi ortodoks," kata Alp Erinc Yeldan, profesor ekonomi di Universitas Kadir Has Istanbul.
"Apa yang kita lihat sekarang adalah berita tentang Mehmet Simsek dan timnya disambut dengan antusias oleh pasar," katanya kepada AFP.
Anggota baru parlemen Turki dilantik pada hari Jumat dalam sesi pertamanya setelah pemilihan 14 Mei, dengan aliansi Erdogan memegang mayoritas di parlemen dengan 600 kursi.
Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev, Wakil Presiden Iran Mohammad Mokhber, Perdana Menteri sayap kanan Hongaria Viktor Orban dan ketua majelis rendah parlemen Rusia, Vyacheslav Volodin, termasuk di antara tamu asing yang diharapkan hadir pada upacara Sabtu nanti.
Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan juga akan hadir, kata kantornya, tanda terbaru dari pencairan hubungan antara dua musuh bebuyutan itu.
Krisis Ekonomi yang Menggigit
Mengatasi masalah ekonomi negara akan menjadi prioritas pertama Erdogan, dengan inflasi mencapai 43,70 persen, sebagian karena kebijakan pemotongan suku bunga yang tidak ortodoks untuk merangsang pertumbuhan.
Presiden Turki akan mengumumkan kabinet barunya pada hari Sabtu, dengan media berspekulasi bahwa mantan menteri keuangan Mehmet Simsek, seorang tokoh internasional yang mumpuni, dapat kembali duduk di posisi itu.
Mantan ekonom Merrill Lynch, Simsek diketahui menentang kebijakan Erdogan yang tidak konvensional.
Dia menjabat sebagai menteri keuangan antara 2009 dan 2015 dan wakil perdana menteri yang bertanggung jawab atas ekonomi hingga 2018, sebelum mengundurkan diri menjelang serangkaian kehancuran lira pada tahun itu.
"Pemerintah Erdogan sepertinya akan mengejar program stabilisasi ortodoks," kata Alp Erinc Yeldan, profesor ekonomi di Universitas Kadir Has Istanbul.
"Apa yang kita lihat sekarang adalah berita tentang Mehmet Simsek dan timnya disambut dengan antusias oleh pasar," katanya kepada AFP.
Anggota baru parlemen Turki dilantik pada hari Jumat dalam sesi pertamanya setelah pemilihan 14 Mei, dengan aliansi Erdogan memegang mayoritas di parlemen dengan 600 kursi.