7 Pemimpin Negara Berstatus LGBT, Nomor Terakhir Melahirkan Anak Laki-Laki
loading...
A
A
A
2. Presiden San Marino Paolo Rondelli
Foto/Forbes Argentina
San Marino menunjuk kepala negara gay pertama di dunia. Republik tertua di dunia telah memantapkan dirinya sebagai salah satu yang paling progresif setelah mengumumkan kepala negara gay pertama di dunia.
San Marino, negara menengah abad pertengahan yang di semua sisinya dikelilingi perbukitan Italia tengah, telah menunjuk Paolo Rondelli yang berusia 59 tahun sebagai kepala negaranya. Rondelli merupakan wakil di Dewan Agung dan Umum, parlemen San Marino. Dia pernah menjabat sebagai duta besar negara itu untuk AS selama sembilan tahun, berakhir pada 2016. Selain perannya dengan negara, Rondelli dikenal sebagai aktivis LGBT yang vokal.
San Marino didirikan pada 301 dan merupakan salah satu dari sedikit negara kota Eropa abad pertengahan yang bertahan hingga hari ini, bersama dengan Andorra, Liechtenstein, dan Monako. Negara itu adalah rumah bagi kurang dari 35.000 warga.
3. PM Irlandia Leo Varadkar
Foto/Reuters
Varadkar yang merupakan keturunan migran asal India terpilih sebagai Perdana Menteri Irlandia pada Juni 2017 silam. Itu menjadikan Varadkar putra imigran India itu sebagai perdana menteri gay pertama di negara yang dulunya penganut Katolik yang setia dan orang termuda yang memegang jabatan tersebut.
Meskipun mewarisi ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di Eropa, Varadkar akan menghadapi tantangan langsung dalam bentuk keluarnya negara tetangga Inggris dari Uni Eropa, krisis politik di Irlandia Utara, dan krisis perumahan di dalam negeri.
“Kepemimpinan Enda Kenny memungkinkan saya untuk menjadi warga negara yang setara di negara saya sendiri dua tahun lalu dan bercita-cita memegang jabatan ini, sebuah aspirasi yang pernah saya pikir berada di luar jangkauan saya, setidaknya jika saya memilih untuk menjadi diri saya sendiri,” kata Varadkar dalam mengacu pada pemungutan suara Irlandia 2015 untuk melegalkan pernikahan gay.
“Pemerintahan yang saya pimpin tidak akan menjadi kiri atau kanan. Pemerintah yang saya pimpin akan menjadi salah satu pusat Eropa baru saat kami berusaha membangun Republik peluang, yaitu Republik di mana setiap warga negara mendapatkan hak yang adil dan di mana setiap bagian negara berdiri untuk berbagi kemakmuran kami.”
4. PM Luksemburg Xavier Bettel
PM Luksemburg Xavier Bettel menjadi pemimpin pertama di Uni Eropa yang menikah dengan pasangan sesama jenis. Acara itu digelar pada Mei 2015. Di Uni Eropa, menjadi adalah pemimpin pertama yang menikah dengan pasangan sesama jenis saat masih berkuasa.Bettel menikahi pasangannya, Gauthier Destenay, dalam sebuah upacara pernikahan yang tertutup di Balai Kota Luksemburg. Pernikahan itu terjadi setelah pada Juni 2014 lalu parlemen negara tersebut meloloskan undang-undang yang memperbolehkan pasangan sesama jenis untuk menikah.
“Saya bisa saja menyembunyikan atau menekannya dan menjadi tidak bahagia sepanjang hidup. Namun, saya berkata dalam hati, jika kamu ingin menjadi politisi dan jujur dalam politik, kamu harus jujur dengan diri sendiri dan menerima diri kamu apa adanya,” kata Bettel.