Bergabung dengan Wagner, Warga Irak Tewas di Ukraina
loading...
A
A
A
MOSKOW - Seorang warga Irak yang bertempur dengan pasukan tentara bayaran Rusia Wagner tewas di Ukraina pada awal April lalu. Hal itu diungkapkan pendiri Wagner Yevgeny Prigozhin kepada Reuters.
Ini menjadi kasus pertama yang dikonfirmasi dari seorang warga asli Timur Tengah yang tewas dalam konflik tersebut.
Situs berita RIA FAN melaporkan Abbas Abuthar Witwit meninggal pada 7 April, sehari setelah tiba di rumah sakit Wagner di kota Luhansk, Ukraina timur yang dikuasai Rusia.
RIA FAN melaporkan Witwit terluka di Bakhmut, kota di provinsi Donetsk yang menurut Prigozhin telah direbut Wagner pada pertengahan Mei, setelah pertempuran yang berkecamuk sejak tahun lalu.
Dalam video yang diterbitkan oleh RIA FAN, seorang pria yang diidentifikasi sebagai ayah Witwit diperlihatkan menerima penghargaan yang diberikan secara anumerta kepada putranya, dan bahwa dia telah mendukung keputusannya untuk mendaftar di Wagner sebagai "sukarelawan".
“Abbas selalu mengejar kebebasannya dan ingin menjadi orang yang mempertahankan kebebasannya dan dirinya sendiri, dan dia mengatakan kepada saya bahwa dia menemukan kebebasannya di Rusia,” katanya seperti dikutip dari Reuters, Kamis (1/6/2023).
Sebagian besar pertempuran untuk Bakhmut dilakukan oleh tentara yang berasal dari narapidana. Mereka direkrut oleh Wagner dari penjara dengan janji pengampunan jika mereka bertahan selama enam bulan di garis depan di Ukraina.
Menanggapi permintaan komentar dari Reuters, Prigozhin mengonfirmasi bahwa dia telah merekrut Witwit dari penjara. Prigozhin mengatakan Witwit bukan penduduk asli pertama dari negara Arab yang bergabung dari penjara.
Ini menjadi kasus pertama yang dikonfirmasi dari seorang warga asli Timur Tengah yang tewas dalam konflik tersebut.
Situs berita RIA FAN melaporkan Abbas Abuthar Witwit meninggal pada 7 April, sehari setelah tiba di rumah sakit Wagner di kota Luhansk, Ukraina timur yang dikuasai Rusia.
Baca Juga
RIA FAN melaporkan Witwit terluka di Bakhmut, kota di provinsi Donetsk yang menurut Prigozhin telah direbut Wagner pada pertengahan Mei, setelah pertempuran yang berkecamuk sejak tahun lalu.
Dalam video yang diterbitkan oleh RIA FAN, seorang pria yang diidentifikasi sebagai ayah Witwit diperlihatkan menerima penghargaan yang diberikan secara anumerta kepada putranya, dan bahwa dia telah mendukung keputusannya untuk mendaftar di Wagner sebagai "sukarelawan".
“Abbas selalu mengejar kebebasannya dan ingin menjadi orang yang mempertahankan kebebasannya dan dirinya sendiri, dan dia mengatakan kepada saya bahwa dia menemukan kebebasannya di Rusia,” katanya seperti dikutip dari Reuters, Kamis (1/6/2023).
Sebagian besar pertempuran untuk Bakhmut dilakukan oleh tentara yang berasal dari narapidana. Mereka direkrut oleh Wagner dari penjara dengan janji pengampunan jika mereka bertahan selama enam bulan di garis depan di Ukraina.
Menanggapi permintaan komentar dari Reuters, Prigozhin mengonfirmasi bahwa dia telah merekrut Witwit dari penjara. Prigozhin mengatakan Witwit bukan penduduk asli pertama dari negara Arab yang bergabung dari penjara.