Erdogan Sudah 20 Tahun Berkuasa dan Tak Terkalahkan di Turki
loading...
A
A
A
ANKARA - Recep Tayyip Erdogan sudah 20 tahun berkuasa sebagai perdana menteri dan presiden Turki. Dia sekarang menang lagi dalam pemilihan presiden (pilpres), mencatatkan rekornya sebagai politisi tak terkalahkan.
Ketua Dewan Pemilihan Tertinggi TĂĽrki Ahmet Yener mengumumkan bahwa Erdogan telah mengalahkan rivalnya, Kemal Kilicdaroglu, dalam putaran kedua pilpres pada hari Minggu.
Erdogan meraih 52,14% suara, sedangkan Kilicdaroglu meraih 47,86% suara. Selisih perolehan suara mereka sekitar 2 juta.
Berikut rekam jejak kekuasaan Erdogan yang kini resmi memasuki dekade ketiga:
Erdogan menjabat sebagai Perdana Menteri (PM) Turki sejak 2003.
Sebelum menjabat PM, salah satu pendiri Justice and Development Party (Partai Keadilan dan Pembangunan) ini telah populer sebagai Wali Kota Istanbul dari 1994-1998.
ErdoÄźan pertama kali mengambil sumpah jabatan sebagai presiden Turki pada 28 Agustus 2014 dan resmi menjadi presiden ke-12 Turki. Dia kemudian melantik Ahmet DavutoÄźlu sebagai PM Turki pada 29 Agustus 2014.
Pada bulan April 2017, Turki menggelar referendum konstitusional, di mana para pemilih di Turki (dan warga negara Turki di luar negeri) menyetujui 18 usulan amandemen Konstitusi Turki.
Amandemen tersebut termasuk penggantian sistem parlementer yang ada dengan sistem presidensial. Jabatan PM dihapuskan, dan presiden menjadi jabatan eksekutif yang memiliki kekuasaan eksekutif yang luas.
Jumlah kursi Parlemen akan dinaikkan dari 550 menjadi 600 dan usia pencalonan di Parlemen diturunkan dari 25 menjadi 18 tahun.
Referendum juga menyerukan perubahan pada Dewan Tertinggi Hakim dan Jaksa Penuntut.
Pada pilpres Turki 2018, Presiden Erdogan yang diusung Partai Keadilan dan Pembangunan sebagai kandidat petahana berhasil menang. Kemenangan ini memuluskan jalannya untuk berkuasa sebagai presiden periode kedua.
Ketua Dewan Pemilihan Tertinggi TĂĽrki Ahmet Yener mengumumkan bahwa Erdogan telah mengalahkan rivalnya, Kemal Kilicdaroglu, dalam putaran kedua pilpres pada hari Minggu.
Erdogan meraih 52,14% suara, sedangkan Kilicdaroglu meraih 47,86% suara. Selisih perolehan suara mereka sekitar 2 juta.
Jejak Kekuasaan Erdogan di Turki
Berikut rekam jejak kekuasaan Erdogan yang kini resmi memasuki dekade ketiga:
1. Erdogan Jadi Perdana Menteri Sejak 2003
Erdogan menjabat sebagai Perdana Menteri (PM) Turki sejak 2003.
Sebelum menjabat PM, salah satu pendiri Justice and Development Party (Partai Keadilan dan Pembangunan) ini telah populer sebagai Wali Kota Istanbul dari 1994-1998.
2. Erdogan Jadi Presiden Mulai 2014
ErdoÄźan pertama kali mengambil sumpah jabatan sebagai presiden Turki pada 28 Agustus 2014 dan resmi menjadi presiden ke-12 Turki. Dia kemudian melantik Ahmet DavutoÄźlu sebagai PM Turki pada 29 Agustus 2014.
3. Turki Referendum Menghapus Jabatan PM Tahun 2017
Pada bulan April 2017, Turki menggelar referendum konstitusional, di mana para pemilih di Turki (dan warga negara Turki di luar negeri) menyetujui 18 usulan amandemen Konstitusi Turki.
Amandemen tersebut termasuk penggantian sistem parlementer yang ada dengan sistem presidensial. Jabatan PM dihapuskan, dan presiden menjadi jabatan eksekutif yang memiliki kekuasaan eksekutif yang luas.
Jumlah kursi Parlemen akan dinaikkan dari 550 menjadi 600 dan usia pencalonan di Parlemen diturunkan dari 25 menjadi 18 tahun.
Referendum juga menyerukan perubahan pada Dewan Tertinggi Hakim dan Jaksa Penuntut.
4. Erdogan Menang Pilpres Periode 2 Tahun 2018
Pada pilpres Turki 2018, Presiden Erdogan yang diusung Partai Keadilan dan Pembangunan sebagai kandidat petahana berhasil menang. Kemenangan ini memuluskan jalannya untuk berkuasa sebagai presiden periode kedua.