10 Negara dengan Jumlah Perempuan Lebih Banyak daripada Pria, Mayoritas Dipicu Perang dan Gaya Hidup Tidak Sehat

Senin, 29 Mei 2023 - 11:15 WIB
loading...
10 Negara dengan Jumlah Perempuan Lebih Banyak daripada Pria, Mayoritas Dipicu Perang dan Gaya Hidup Tidak Sehat
Jumlah perempuan di Portugal lebih banyak dibandingkan pria. Itu dikaitkan dengan dampak perang, migrasi, dan gaya hidup tidak sehat pada pria Portugal. Foto/Reuters
A A A
MOSKOW - Komposisi penduduk suatu negara menjadi hal menarik karena menyangkut demografi dan tingkat angkatan kerja. Mayoritas negara di dunia umumnya memiliki jumlah laki-laki lebih banyak dibandingkan perempuan , tapi di sebagian negara justru sebaliknya.

Perbedaan antara jenis kelamin sering memang sering diabaikan. Namun, banyak negara yang berada di tengah ketidakseimbangan gender di mana satu jenis kelamin lebih banyak daripada yang lain.

Apa yang menjadi penyebab perempuan lebih banyak jumlahnya di suatu negara? Perang, budaya, politik, dan genetika menjadi jawaban atas fenomena tersebut.

Melansir World Atlas, berikut adalah 10 negara di mana jumlah perempuan lebih banyak dibandingkan pria.



1. Armenia - 54,97%

10 Negara dengan Jumlah Perempuan Lebih Banyak daripada Pria, Mayoritas Dipicu Perang dan Gaya Hidup Tidak Sehat

Foto/Reuters

Bangsa kuno Armenia telah melalui banyak hal di abad ke-20. Pemerintahan Soviet dan perang dengan tetangga mereka tidak menguntungkan mereka.

Itu menyebabkan Armenia kekurangan laki-laki. Selain itu, genosida di Armenia dan Perang Dunia Pertama juga menjadi penyebab utama penurunan jumlah laki-laki.

Sejarah mencatat, saat masih di bawah pemerintahan Turki-Ottoman, 1,5 juta orang Armenia terbunuh dalam eksekusi massal atau dibawa dalam pawai kematian melintasi gurun Suriah. Pembunuhan-pembunuhan itu diatur dengan sangat baik dan sistematis sehingga peristiwa-peristiwa tersebut. Berbagai catatan menunjukkan bahwa laki-laki merupakan mayoritas korban dalam genosida dan perang di Armedia.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1929 seconds (0.1#10.140)