Rusia Berhasil Cegat 2 Rudal Jelajah Storm Shadow Buatan Inggris
loading...
A
A
A
MOSKOW - Pasukan Rusia berhasil mencegat dua rudal jelajah Storm Shadow jarak jauh yang dipasok ke Ukraina oleh Inggris . Hal itu diungkapkan Kementerian Pertahanan Rusia, Sabtu (27/5/2023).
Seperti dilaporkan Reuters, Kementerian Pertahanan Rusia juga mengatakan telah mencegat rudal HARM dan peluncuran HIMARS buatan Amerika Serikat (AS) jarak pendek, dan menembak jatuh 12 drone dalam 24 jam terakhir.
Rusia tidak merinci di mana pencegatan itu terjadi. Namun, Rusia membuat pengumuman dalam pengarahan kementerian pertahanan hariannya, di mana Rusia memberikan pembaruan tentang apa yang disebutnya "operasi militer khusus" di Ukraina.
Kementerian Pertahanan Ukraina tidak segera menanggapi permintaan komentar. Sementara Pejabat Kiev sebelumnya mengatakan bahwa senjata yang dipasok Barat akan digunakan secara eksklusif untuk melawan pasukan Rusia di dalam Ukraina.
Serangan drone tercatat jauh di dalam wilayah Rusia pada hari Sabtu, menghantam instalasi pipa minyak. Rusia cenderung menyalahkan serangan semacam itu pada Kiev, meskipun Ukraina belum secara terbuka mengakui melancarkan serangan terhadap sasaran di dalam Rusia.
Inggris sendiri, melalui Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengatakan rudal jarak jauh Storm Shadow, yang diberikan ke Ukraina, telah digunakan sejak pengerahan diumumkan. Berbicara pada konferensi pers di London bersama rekannya dari Norwegia Bjorn Arild Gram, Wallace mengatakan dia tidak akan memberikan rincian operasional lebih lanjut.
"Yang bisa saya katakan adalah pemahaman saya bahwa itu telah digunakan sejak kami mengumumkan penyebarannya ke Ukraina, tetapi saya tidak akan menjelaskan lebih jauh," katanya seperti dikutip dari CNN, Jumat (19/5/2023).
Storm Shadow adalah rudal jelajah jarak jauh dengan kemampuan siluman, yang dikembangkan bersama oleh Inggris dan Prancis, yang biasanya diluncurkan dari udara. Dengan jangkauan tembak lebih dari 250 kilometer, atau 155 mil, itu hanya kurang dari kemampuan jangkauan 185 mil dari Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat permukaan-ke-permukaan buatan AS, atau ATACMS, yang telah lama diminta Ukraina.
Seperti dilaporkan Reuters, Kementerian Pertahanan Rusia juga mengatakan telah mencegat rudal HARM dan peluncuran HIMARS buatan Amerika Serikat (AS) jarak pendek, dan menembak jatuh 12 drone dalam 24 jam terakhir.
Rusia tidak merinci di mana pencegatan itu terjadi. Namun, Rusia membuat pengumuman dalam pengarahan kementerian pertahanan hariannya, di mana Rusia memberikan pembaruan tentang apa yang disebutnya "operasi militer khusus" di Ukraina.
Kementerian Pertahanan Ukraina tidak segera menanggapi permintaan komentar. Sementara Pejabat Kiev sebelumnya mengatakan bahwa senjata yang dipasok Barat akan digunakan secara eksklusif untuk melawan pasukan Rusia di dalam Ukraina.
Serangan drone tercatat jauh di dalam wilayah Rusia pada hari Sabtu, menghantam instalasi pipa minyak. Rusia cenderung menyalahkan serangan semacam itu pada Kiev, meskipun Ukraina belum secara terbuka mengakui melancarkan serangan terhadap sasaran di dalam Rusia.
Inggris sendiri, melalui Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengatakan rudal jarak jauh Storm Shadow, yang diberikan ke Ukraina, telah digunakan sejak pengerahan diumumkan. Berbicara pada konferensi pers di London bersama rekannya dari Norwegia Bjorn Arild Gram, Wallace mengatakan dia tidak akan memberikan rincian operasional lebih lanjut.
"Yang bisa saya katakan adalah pemahaman saya bahwa itu telah digunakan sejak kami mengumumkan penyebarannya ke Ukraina, tetapi saya tidak akan menjelaskan lebih jauh," katanya seperti dikutip dari CNN, Jumat (19/5/2023).
Storm Shadow adalah rudal jelajah jarak jauh dengan kemampuan siluman, yang dikembangkan bersama oleh Inggris dan Prancis, yang biasanya diluncurkan dari udara. Dengan jangkauan tembak lebih dari 250 kilometer, atau 155 mil, itu hanya kurang dari kemampuan jangkauan 185 mil dari Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat permukaan-ke-permukaan buatan AS, atau ATACMS, yang telah lama diminta Ukraina.
(esn)