Gencatan Senjata Masuki Hari Kedua, Sudan Relatif Tenang

Selasa, 23 Mei 2023 - 18:42 WIB
loading...
Gencatan Senjata Masuki...
Sudan relatif tenang saat gencatan senjata memasuki hari kedua Selasa (23/5/2023). Foto/Al Arabiya
A A A
KHARTOUM - Suasana tenang relatif terjadi di Sudan memasuki hari kedua Selasa (23/5/2023) gencatan senjata selama seminggu. Ini meningkatkan harapan jeda dalam pertempuran bahkan ketika saksi melaporkan mendengar beberapa tembakan di Ibu Kota Khartoum.

Setelah lima minggu pertempuran sengit antara tentara dan paramiliter Pasukan Pendukung Cepat (RSF), faksi-faksi yang bertikai pada hari Sabtu menyetujui gencatan senjata selama tujuh hari yang dimulai pada pukul 21.45 waktu setempat pada hari Senin. Kesepakatan ini bertujuan untuk memungkinkan pengiriman bantuan.

Kesepakatan gencatan senjata telah meningkatkan harapan akan jeda dalam perang yang telah mendorong hampir 1,1 juta orang meninggalkan rumah mereka, termasuk lebih dari 250.000 orang yang telah melarikan diri ke negara-negara tetangga, mengancam untuk mengacaukan wilayah yang bergejolak.



Meskipun pertempuran berlanjut melalui gencatan senjata sebelumnya, ini adalah yang pertama disetujui secara resmi setelah negosiasi.

Kesepakatan gencatan senjata untuk pertama kalinya mencakup mekanisme pemantauan yang melibatkan tentara dan RSF serta perwakilan dari Arab Saudi dan Amerika Serikat, yang menjadi perantara kesepakatan setelah pembicaraan di Jeddah.

Sesaat sebelum gencatan senjata mulai berlaku, RSF merilis pesan audio dari komandannya Mohamed Hamdan Dagalo, yang dikenal sebagai Hemedti, di mana dia berterima kasih kepada Arab Saudi dan AS tetapi mendesak anak buahnya untuk meraih kemenangan.

"Kami tidak akan mundur sampai kami mengakhiri kudeta ini," katanya seperti dikutip dari Al Arabiya.



Kedua belah pihak saling menuduh upaya perebutan kekuasaan di awal konflik yang pecah pada 15 April lalu.

Utusan PBB untuk Sudan pada hari Senin memperingatkan tentang meningkatnya "etnisisasi" konflik militer dan potensi dampaknya terhadap negara-negara tetangga.

“Etnisisasi yang berkembang dari konflik berisiko melanda negara dalam konflik yang berkepanjangan, dengan implikasi bagi kawasan itu,” kata Volker Perthes dalam pengarahan di Dewan Keamanan PBB.

(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Hamas: Perundingan dengan...
Hamas: Perundingan dengan Mediator Gencatan Senjata Gaza Intensif dalam Beberapa Hari Terakhir
Israel Tampaknya akan...
Israel Tampaknya akan Setujui Proposal Mesir terkait Pembebasan Sandera
Langgar Gencatan Senjata...
Langgar Gencatan Senjata Lebanon, Israel Bom Gedung di Beirut
Tawanan Israel di Gaza...
Tawanan Israel di Gaza Peringatkan Bom Zionis Membahayakan Nyawa Mereka
Tentara Sudan Kuasai...
Tentara Sudan Kuasai Istana Kepresidenan, Pemberontak Masih Tebar Ancaman
Media Zionis Tegaskan...
Media Zionis Tegaskan Israel Gagalkan Gencatan Senjata Gaza, Bukan Hamas
Militer Sudan Kuasai...
Militer Sudan Kuasai Istana Presiden di Khartoum
Kebakaran Pipa Gas Petronas,...
Kebakaran Pipa Gas Petronas, 63 Orang Dilarikan ke RS
Luncurkan Kapal Selam...
Luncurkan Kapal Selam Pembawa Rudal Zircon, Putin: AL Rusia yang Terkuat!
Rekomendasi
Raffi Ahmad dan Nagita...
Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Hadiri Open House Prabowo di Istana Negara
Rekor Pertemuan Timnas...
Rekor Pertemuan Timnas Indonesia vs China di Jakarta: Mampukah Garuda Kembali Menang?
Bantu Korban Gempa,...
Bantu Korban Gempa, Baznas Kembali Berangkatkan Tim Kemanusiaan ke Myanmar
Berita Terkini
13 Rudal dan Drone Iran...
13 Rudal dan Drone Iran yang Bisa Hapus Pangkalan AS di Timur Tengah dari Peta
1 jam yang lalu
Netanyahu Batal Tunjuk...
Netanyahu Batal Tunjuk Eli Sharafit Jadi Bos Baru Shin Bet karena Kritik Trump
3 jam yang lalu
Warga Gaza Gelar Salat...
Warga Gaza Gelar Salat Idulfitri di Atas Reruntuhan Masjid di Tengah Serangan Israel
5 jam yang lalu
China Gelar Latihan...
China Gelar Latihan Militer Dekat Taiwan, AS Kirim Jet Tempur F-16 Block 70 Viper
6 jam yang lalu
Jepang Prediksi Gempa...
Jepang Prediksi Gempa Bumi Besar yang bisa Tewaskan 300.000 Orang
7 jam yang lalu
Lebih dari 2.000 Orang...
Lebih dari 2.000 Orang Tewas akibat Gempa Myanmar, 700 Muslim Meninggal di Masjid
8 jam yang lalu
Infografis
Akhirnya, Ukraina Sepakati...
Akhirnya, Ukraina Sepakati Gencatan Senjata 30 Hari dengan Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved