9 Negara yang Kacau dan Hancur setelah Terapkan Sistem Demokrasi
loading...
A
A
A
7. Irak
Pasca-invasi Amerika Serikat tahun 2003 yang menggulingkan rezim Saddam Hussein, Irak beralih ke sistem demokrasi.
Namun, negara ini terperangkap dalam konflik sektarian, kekerasan terorisme, dan korupsi yang meluas. Ketidakstabilan politik dan ketegangan antar kelompok etnis dan agama telah menghambat proses demokratisasi dan pemulihan negara.
8. Yaman
Setelah revolusi tahun 2011 yang menggulingkan presiden Ali Abdullah Saleh, Yaman mengalami krisis politik dan konflik bersenjata yang kompleks.
Perang saudara yang melibatkan berbagai kelompok, termasuk pemberontak Houthi dan koalisi yang dipimpin oleh Arab Saudi, telah menyebabkan kehancuran infrastruktur, kelaparan, dan krisis kemanusiaan yang parah.
Upaya demokratisasi terhenti dan negara ini terperosok ke dalam kekacauan dan ketidakstabilan.
9. Republik Demokratik Kongo
Meskipun Kongo mencapai kemerdekaannya pada tahun 1960, negara ini terus menderita konflik bersenjata dan kekacauan politik.
Walaupun pemilihan umum diadakan, korupsi yang meluas, perjuangan kekuasaan, dan eksploitasi sumber daya alam telah merusak upaya demokratisasi.
Konflik bersenjata yang berkepanjangan dan kehadiran kelompok bersenjata membuat sistem demokrasi Kongo rentan terhadap ketidakstabilan.
Penting untuk dicatat bahwa peralihan menuju sistem demokrasi adalah proses yang kompleks dan tidak ada jaminan keberhasilan.
Tantangan yang dihadapi oleh negara-negara ini dapat melibatkan faktor-faktor seperti konflik etnis, korupsi, ketidakstabilan ekonomi, atau intervensi eksternal.