6 Fakta King Maker Pemilu Turki, Akhirnya Jadi Pendukung Erdogan
loading...
A
A
A
ANKARA - Pemilu presiden putaran kedua di Turki yang akan digelar pada 28 Mei 2023 mendatang akan berlangsung sengit antara Presiden Tayyip Erdogan dan pemimpin oposisi Kemal Kilicdaroglu. Itu diramaikan dengan dukungan king maker pemilu presiden yakni Sinan Ogan yang sudah memberikan dukungan bagi Erdogan.
Pada pemilu pertama pada 14 Mei lalu, Erdogan meraih 49,52%. Sedangkan kandidat oposisi Kilicdaroglu meraih 44,88%. Itulah kenapa Ogan menjadi penentang siapa pemenang pemilu Turki mendatang.
Ogan yang merupakan mantan akademisi memimpin aliansi sayap kanan ATA Alliance yang dipimpin Partai Kemenangan.
Berikut 6 catatan tentang Ogan yang menjadi king maker pada pemilu Turki.
Baca Juga: Turki Berarti Kalkun, Erdogan Ingin Ganti Nama Negara Jadi Turkiye
1. Lahir dari Keluarga Azerbaijan
Ogan lahir dan dibesarkan di keluarga keturunan Azerbaijan di sebuah kota kecil Melekli pada 1967. Dia merupakan pura seorang petani dan anak ragil di keluarganya.
Ogan menyelesaikan pendidikan dasar dan sekolah menengah di Igdir sebelum kuliah administrasi bisnis di Universitas Marmara. Dia meraih gelar master di bidang hukum keuangan pada 1992.
Pada 2009, dia meraih gelar doktor dalam bidang ilmu politik dan hubungan internasional di Moscow State University.
Saat muda, dia sudah aktif dalam politik, mengorganisasi demonstrasi untuk menentang pembunuhan warga sipil di Baku, Azerbaijan yang dilakukan Soviet. Pada 2011, dia menjadi anggota parlemen setelah Partai Pergerakan Nasional menang pada pemilu lokal.
2. Anti-pengungsi
Ogan merepresentasikan kelompok nasional. Dia dikenal sebagai politikus anti-pengungsi. Dia berulang kali mengklaim bahwa pengungsi Suriah menjadi ancaman keamanan nasional bagi turki.
Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan 3,6 juta pengungsi Suriah bertahan di Turki.
3. King Maker
Dengan dukungan 2,8 juta orang yang memilih Ogan pada pemilu presiden putaran pertama, itu menjadi hal krusial bagi kandidat presiden yang mampu mendapatkan dukungannya.
Baca Juga: 6 Mahasiswa UNAIR Raih Penghargaan Best Sosial Project di Istanbul Youth Summit
4. Menentang terorisme
Keputusan mendukung Erdogan, menurut Ogan, tidak lepas karena prinsip melawan terorisme.
Turki masih berperang melawan pemberontak Kurdi yang melancarkan teror.
5. Mendukung Erdogan
Sebelum menyatakan dukungan bagi Erdogan, Ogan sebelumnya mengatakan akan mendukung Kilicdaroglu dari Partai Demokratik Takyat (HDP).
Namun, Ogan justru mengalihkan dukungan kepada Erdogan. “Sangat penting presiden terpilih sama dengan kepemimpinan di parlemen. Aliansi Kilicdaroglu tidak mampu sukses melawan Aliansi Rakyat yang telah berkuasa selama 20 tahun dan tak mampu membangun perspektif untuk menyakinkan kita tentang masa depan,” kata Ogan.
Menurut Seda Demiralp, pakar politik Turki dari Universitas Isik, dukungan Ogan sudah terlihat dari sebelumnya. “Dia sudah menyatakan mendukung keberlanjutan dan stabilitas. Itu kata kunci pada kampanye Erdogan,” katanya. Dia mengatakan, eksekutif dan legislatif yang didominasi partai yang sama akan mendukung stabilitas. Pilihan Ogan, menurut dia, karena Kilicdaroglu diprediksi akan kalah pada putaran kedua dan menghadapi pertarungan yang sulit.
6. Bermotif Jabatan
Upaya dukungan bagi Erdogan tidak lepas karena Ogan menginginkan jabatan pada pemerintahan mendatang. Dalam wawancara dengan New York Times, Ogan mengatakan bahwa dia akan mendapatkan posisi menteri senior di pemerintahan baru.
"Kenapa saya harus menjadi menteri ketika saya bisa menjadi wakil presiden?" katanya saat ditanya apakah dia menerima tawaran jabatan dari kubu Erdogan.
Pada pemilu pertama pada 14 Mei lalu, Erdogan meraih 49,52%. Sedangkan kandidat oposisi Kilicdaroglu meraih 44,88%. Itulah kenapa Ogan menjadi penentang siapa pemenang pemilu Turki mendatang.
Ogan yang merupakan mantan akademisi memimpin aliansi sayap kanan ATA Alliance yang dipimpin Partai Kemenangan.
Berikut 6 catatan tentang Ogan yang menjadi king maker pada pemilu Turki.
Baca Juga: Turki Berarti Kalkun, Erdogan Ingin Ganti Nama Negara Jadi Turkiye
1. Lahir dari Keluarga Azerbaijan
Ogan lahir dan dibesarkan di keluarga keturunan Azerbaijan di sebuah kota kecil Melekli pada 1967. Dia merupakan pura seorang petani dan anak ragil di keluarganya.
Ogan menyelesaikan pendidikan dasar dan sekolah menengah di Igdir sebelum kuliah administrasi bisnis di Universitas Marmara. Dia meraih gelar master di bidang hukum keuangan pada 1992.
Pada 2009, dia meraih gelar doktor dalam bidang ilmu politik dan hubungan internasional di Moscow State University.
Saat muda, dia sudah aktif dalam politik, mengorganisasi demonstrasi untuk menentang pembunuhan warga sipil di Baku, Azerbaijan yang dilakukan Soviet. Pada 2011, dia menjadi anggota parlemen setelah Partai Pergerakan Nasional menang pada pemilu lokal.
2. Anti-pengungsi
Ogan merepresentasikan kelompok nasional. Dia dikenal sebagai politikus anti-pengungsi. Dia berulang kali mengklaim bahwa pengungsi Suriah menjadi ancaman keamanan nasional bagi turki.
Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan 3,6 juta pengungsi Suriah bertahan di Turki.
3. King Maker
Dengan dukungan 2,8 juta orang yang memilih Ogan pada pemilu presiden putaran pertama, itu menjadi hal krusial bagi kandidat presiden yang mampu mendapatkan dukungannya.
Baca Juga: 6 Mahasiswa UNAIR Raih Penghargaan Best Sosial Project di Istanbul Youth Summit
4. Menentang terorisme
Keputusan mendukung Erdogan, menurut Ogan, tidak lepas karena prinsip melawan terorisme.
Turki masih berperang melawan pemberontak Kurdi yang melancarkan teror.
5. Mendukung Erdogan
Sebelum menyatakan dukungan bagi Erdogan, Ogan sebelumnya mengatakan akan mendukung Kilicdaroglu dari Partai Demokratik Takyat (HDP).
Namun, Ogan justru mengalihkan dukungan kepada Erdogan. “Sangat penting presiden terpilih sama dengan kepemimpinan di parlemen. Aliansi Kilicdaroglu tidak mampu sukses melawan Aliansi Rakyat yang telah berkuasa selama 20 tahun dan tak mampu membangun perspektif untuk menyakinkan kita tentang masa depan,” kata Ogan.
Menurut Seda Demiralp, pakar politik Turki dari Universitas Isik, dukungan Ogan sudah terlihat dari sebelumnya. “Dia sudah menyatakan mendukung keberlanjutan dan stabilitas. Itu kata kunci pada kampanye Erdogan,” katanya. Dia mengatakan, eksekutif dan legislatif yang didominasi partai yang sama akan mendukung stabilitas. Pilihan Ogan, menurut dia, karena Kilicdaroglu diprediksi akan kalah pada putaran kedua dan menghadapi pertarungan yang sulit.
6. Bermotif Jabatan
Upaya dukungan bagi Erdogan tidak lepas karena Ogan menginginkan jabatan pada pemerintahan mendatang. Dalam wawancara dengan New York Times, Ogan mengatakan bahwa dia akan mendapatkan posisi menteri senior di pemerintahan baru.
"Kenapa saya harus menjadi menteri ketika saya bisa menjadi wakil presiden?" katanya saat ditanya apakah dia menerima tawaran jabatan dari kubu Erdogan.
(ahm)