4 Tokoh Oposisi Rusia yang Pernah Diracun oleh Putin
loading...
A
A
A
Vladimir Kara-Murza pernah mengalami gejala keracunan ketika berada di penjara. Dia mengaku tidak merasakan kedua kakinya. Dokter penjara mengatakan itu sebagai gejala polyneuropathy yang berdampak ke saraf. Penyakit itu diderita selama bertahun-tahun dan belum sembuh, meskipun dia rajin berolahraga di penjara. Insiden gejala keracunan itu terjadi pada 2015 dan 2017.
Kara-Murza memegang dua kewarganegaraan yakni Inggris dan Rusia kini menghadapi vonis 25 tahun penjara karena dia mengkritik perang Rusia di Ukraina. Vonis itu dijatuhkan pada Senin (15/5/2023).
Kara-Murza lahir di Moskow pada 1981 dan pindah ke Inggris saat remaja karena ibunya menikah dengan pria Inggris. Ambisi politiknya menjadikan fokus dengan dunia politik di Rusia. Dia mengaku ingin memimpin Rusia sebagai negara di mana dia dilahirkan.
3. Alexei Navalny
Foto/Reuters
Alexei Navalny dikenal dunia internasional sebagai tokoh oposisi Rusia yang sangat vokal. Meskipun berada di penjara, dia mengkritik kebijakan Putin mengirimkan para penjahat untuk mewujudkan perang yang agresif.
Pada Agustus 2020, Navalny diracun dengan Novichok, gas syaraf yang mematikan, ketika dia sedang dalam perjalanan ke Siberia. Racun itu hampir membunuhnya hingga dia diterbangkan ke Jerman untuk perawatan.
Tak takut mati, Navalny kembali ke Rusia pada Januari 2021 untuk memimpin demonstrasi oposisi. Dia ditangkap atas tudingan penghinaan kepada pengadilan. Dia sedang menjalani hukuman penjara selama sembilan tahun.
Sejak 2010, Navalny memang aktif terlibat dalam beberagarak gerakan anti-Putin. Dia mendirikan kendaraan politiknya, Anti-Corruption Foundation. Dia juga dikenal di media sosial dan virtual karena kerap melancarkan kritik kepada Putin. Lembaga yang didirikan Navalny itu disebut oleh Putin sebagai ekstrimis dan terlibat skandal korupsi.
Kara-Murza memegang dua kewarganegaraan yakni Inggris dan Rusia kini menghadapi vonis 25 tahun penjara karena dia mengkritik perang Rusia di Ukraina. Vonis itu dijatuhkan pada Senin (15/5/2023).
Kara-Murza lahir di Moskow pada 1981 dan pindah ke Inggris saat remaja karena ibunya menikah dengan pria Inggris. Ambisi politiknya menjadikan fokus dengan dunia politik di Rusia. Dia mengaku ingin memimpin Rusia sebagai negara di mana dia dilahirkan.
3. Alexei Navalny
Foto/Reuters
Alexei Navalny dikenal dunia internasional sebagai tokoh oposisi Rusia yang sangat vokal. Meskipun berada di penjara, dia mengkritik kebijakan Putin mengirimkan para penjahat untuk mewujudkan perang yang agresif.
Pada Agustus 2020, Navalny diracun dengan Novichok, gas syaraf yang mematikan, ketika dia sedang dalam perjalanan ke Siberia. Racun itu hampir membunuhnya hingga dia diterbangkan ke Jerman untuk perawatan.
Tak takut mati, Navalny kembali ke Rusia pada Januari 2021 untuk memimpin demonstrasi oposisi. Dia ditangkap atas tudingan penghinaan kepada pengadilan. Dia sedang menjalani hukuman penjara selama sembilan tahun.
Sejak 2010, Navalny memang aktif terlibat dalam beberagarak gerakan anti-Putin. Dia mendirikan kendaraan politiknya, Anti-Corruption Foundation. Dia juga dikenal di media sosial dan virtual karena kerap melancarkan kritik kepada Putin. Lembaga yang didirikan Navalny itu disebut oleh Putin sebagai ekstrimis dan terlibat skandal korupsi.