4 Tokoh Oposisi Rusia yang Pernah Diracun oleh Putin
loading...
A
A
A
JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin memiliki kekuasaan besar dan dikenal sebagai pemimpin yang anti-kritik. Banyak kritikus dan pemimpin oposisi diracun dengan gas syaraf dalam oleh agen rahasia Rusia.
Gaya pembungkaman dengan menggunakan racun tersebut menjadi ciri khas intelijen Rusia dalam membungkam para musuhnya. Sebagai pemimpin yang pernah menjadi agen rahasia KGB, Putin melanjutkan tradisi tersebut saat berkuasa.
Berikut merupakan 4 tokoh oposisi dan kritikus Rusia yang kerap mengkritik Presiden Putin dan menjadi target untuk diracun dengan gas saraf.
1. Natalia Arno
Foto/forfreerussia
Natalia Arno, pemimpin Free Rusia Foundation, mengaku pernah menemukan sebuah sesuatu yang tertingal di kamar hotelnya dan terasa bau parfum. Setelah itu, dia jatuh sakit. Kisah itu diceritakan Arno pada 18 Mei 2023, ketika berkunjung ke Eropa pada April hingga Awal Mei silam.
Arno merasakan rasa nyeri pada tubuhnya. Kasus Arno, 47, kini diselidiki oleh FBI, setelah dia mengalami gejala aneh saat kembali ke Amerika Serikat (AS). Kini dia tinggal di AS sebagai pengasingannya sejak 2014 karena merasa terancam di Rusia.
Arno selalu memperingatkan warga Rusia untuk melarikan diri dari rezim Putin. "Meskipun berada di luar negeri, tetap saja kita harus waspada. Jangan khawatir dan tidak boleh menyerah," ujarnya dilansir Mirror. Dia juga melarang perang Putin di Ukraina. Dia menginginkan Rusia sebagai negara yang bebas dan demokratis.
2. Vladimir Kara-Murza
Foto/Reuters
Gaya pembungkaman dengan menggunakan racun tersebut menjadi ciri khas intelijen Rusia dalam membungkam para musuhnya. Sebagai pemimpin yang pernah menjadi agen rahasia KGB, Putin melanjutkan tradisi tersebut saat berkuasa.
Berikut merupakan 4 tokoh oposisi dan kritikus Rusia yang kerap mengkritik Presiden Putin dan menjadi target untuk diracun dengan gas saraf.
1. Natalia Arno
Foto/forfreerussia
Natalia Arno, pemimpin Free Rusia Foundation, mengaku pernah menemukan sebuah sesuatu yang tertingal di kamar hotelnya dan terasa bau parfum. Setelah itu, dia jatuh sakit. Kisah itu diceritakan Arno pada 18 Mei 2023, ketika berkunjung ke Eropa pada April hingga Awal Mei silam.
Arno merasakan rasa nyeri pada tubuhnya. Kasus Arno, 47, kini diselidiki oleh FBI, setelah dia mengalami gejala aneh saat kembali ke Amerika Serikat (AS). Kini dia tinggal di AS sebagai pengasingannya sejak 2014 karena merasa terancam di Rusia.
Arno selalu memperingatkan warga Rusia untuk melarikan diri dari rezim Putin. "Meskipun berada di luar negeri, tetap saja kita harus waspada. Jangan khawatir dan tidak boleh menyerah," ujarnya dilansir Mirror. Dia juga melarang perang Putin di Ukraina. Dia menginginkan Rusia sebagai negara yang bebas dan demokratis.
2. Vladimir Kara-Murza
Foto/Reuters