Dikabarkan Mati dan Jadi Trending Twitter, Ini Kata George Soros
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Investor miliarder dan dermawan liberal George Soros mengumumkan pada Senin (15/5/2023) bahwa dia masih "hidup dan sehat".
Pernyataan itu muncul setelah desas-desus bahwa dia meninggal karena serangan jantung menyebar di media sosial.
"Rumor bahwa saya mengalami serangan jantung benar-benar salah," ujar Soros mengumumkan melalui akun Twitter resminya.
Dia menambahkan, "Saya masih hidup dan sehat."
“George Soros dead” telah menjadi trending di Twitter sejak Minggu. Desas-desus itu tampaknya dimulai sore itu oleh seorang aktivis sayap kanan Irlandia, yang mengumumkan "George Soros telah meninggal karena serangan jantung yang hebat," mengaitkan berita itu dengan yang disebut “Politik Untuk Semua Irlandia”.
Akun tersebut memiliki kurang dari 1.500 pengikut, dan selama dua tahun terakhir secara sporadis men-tweet pesan anti-imigrasi dan anti-lockdown, serta serangkaian postingan Desember lalu yang mengumumkan kereta luncur Sinterklas telah jatuh di Irlandia, meninggalkan Saint Nick dalam kondisi kritis.
Berita kematian Soros telah diumumkan secara prematur sebelumnya. Pada tahun 2013, Reuters secara tidak sengaja menerbitkan obituari yang belum selesai untuk pemodal itu, yang berbunyi, “George Soros, yang meninggal XXX pada usia XXX, adalah seorang pemodal dan investor pemangsa dan sangat sukses, yang secara paradoks selama bertahun-tahun menentang jenis free-wheeling kapitalisme yang sama yang membuatnya menjadi miliarder.”
Lahir dari keluarga Yahudi di Hongaria, Soros menghabiskan masa Perang Dunia Kedua dengan menyembunyikan leluhurnya saat bekerja dengan pendudukan Nazi, pekerjaan yang kemudian dia katakan harus dia lakukan, tetapi merasa "tidak bersalah".
Dia pindah ke Inggris setelah perang dan mulai bekerja untuk bank Inggris dan Amerika Serikat. Soros mendirikan dana lindung nilai atas namanya sendiri pada tahun 1970, dan menjadi terkenal ketika dia menjual poundsterling Inggris senilai USD10 miliar menjelang penurunan nilai tukar pada tahun 1992, menjaring keuntungan USD1 miliar untuk dirinya sendiri dan menghasilkan julukan “Pria yang Merusak Bank Inggris”.
Namun, Soros terkenal karena aktivisme liberalnya. Open Society Foundations miliknya adalah jaringan global luas yang mendanai LSM atau NGO dan badan amal yang bertujuan mempromosikan globalisme dan ideologi neoliberal kiri.
Pernyataan itu muncul setelah desas-desus bahwa dia meninggal karena serangan jantung menyebar di media sosial.
"Rumor bahwa saya mengalami serangan jantung benar-benar salah," ujar Soros mengumumkan melalui akun Twitter resminya.
Dia menambahkan, "Saya masih hidup dan sehat."
“George Soros dead” telah menjadi trending di Twitter sejak Minggu. Desas-desus itu tampaknya dimulai sore itu oleh seorang aktivis sayap kanan Irlandia, yang mengumumkan "George Soros telah meninggal karena serangan jantung yang hebat," mengaitkan berita itu dengan yang disebut “Politik Untuk Semua Irlandia”.
Akun tersebut memiliki kurang dari 1.500 pengikut, dan selama dua tahun terakhir secara sporadis men-tweet pesan anti-imigrasi dan anti-lockdown, serta serangkaian postingan Desember lalu yang mengumumkan kereta luncur Sinterklas telah jatuh di Irlandia, meninggalkan Saint Nick dalam kondisi kritis.
Berita kematian Soros telah diumumkan secara prematur sebelumnya. Pada tahun 2013, Reuters secara tidak sengaja menerbitkan obituari yang belum selesai untuk pemodal itu, yang berbunyi, “George Soros, yang meninggal XXX pada usia XXX, adalah seorang pemodal dan investor pemangsa dan sangat sukses, yang secara paradoks selama bertahun-tahun menentang jenis free-wheeling kapitalisme yang sama yang membuatnya menjadi miliarder.”
Lahir dari keluarga Yahudi di Hongaria, Soros menghabiskan masa Perang Dunia Kedua dengan menyembunyikan leluhurnya saat bekerja dengan pendudukan Nazi, pekerjaan yang kemudian dia katakan harus dia lakukan, tetapi merasa "tidak bersalah".
Dia pindah ke Inggris setelah perang dan mulai bekerja untuk bank Inggris dan Amerika Serikat. Soros mendirikan dana lindung nilai atas namanya sendiri pada tahun 1970, dan menjadi terkenal ketika dia menjual poundsterling Inggris senilai USD10 miliar menjelang penurunan nilai tukar pada tahun 1992, menjaring keuntungan USD1 miliar untuk dirinya sendiri dan menghasilkan julukan “Pria yang Merusak Bank Inggris”.
Namun, Soros terkenal karena aktivisme liberalnya. Open Society Foundations miliknya adalah jaringan global luas yang mendanai LSM atau NGO dan badan amal yang bertujuan mempromosikan globalisme dan ideologi neoliberal kiri.