Dikabarkan Mati dan Jadi Trending Twitter, Ini Kata George Soros

Selasa, 16 Mei 2023 - 18:06 WIB
loading...
Dikabarkan Mati dan...
Investor miliarder dan dermawan liberal George Soros. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Investor miliarder dan dermawan liberal George Soros mengumumkan pada Senin (15/5/2023) bahwa dia masih "hidup dan sehat".

Pernyataan itu muncul setelah desas-desus bahwa dia meninggal karena serangan jantung menyebar di media sosial.

"Rumor bahwa saya mengalami serangan jantung benar-benar salah," ujar Soros mengumumkan melalui akun Twitter resminya.
Dia menambahkan, "Saya masih hidup dan sehat."

“George Soros dead” telah menjadi trending di Twitter sejak Minggu. Desas-desus itu tampaknya dimulai sore itu oleh seorang aktivis sayap kanan Irlandia, yang mengumumkan "George Soros telah meninggal karena serangan jantung yang hebat," mengaitkan berita itu dengan yang disebut “Politik Untuk Semua Irlandia”.

Akun tersebut memiliki kurang dari 1.500 pengikut, dan selama dua tahun terakhir secara sporadis men-tweet pesan anti-imigrasi dan anti-lockdown, serta serangkaian postingan Desember lalu yang mengumumkan kereta luncur Sinterklas telah jatuh di Irlandia, meninggalkan Saint Nick dalam kondisi kritis.



Berita kematian Soros telah diumumkan secara prematur sebelumnya. Pada tahun 2013, Reuters secara tidak sengaja menerbitkan obituari yang belum selesai untuk pemodal itu, yang berbunyi, “George Soros, yang meninggal XXX pada usia XXX, adalah seorang pemodal dan investor pemangsa dan sangat sukses, yang secara paradoks selama bertahun-tahun menentang jenis free-wheeling kapitalisme yang sama yang membuatnya menjadi miliarder.”

Lahir dari keluarga Yahudi di Hongaria, Soros menghabiskan masa Perang Dunia Kedua dengan menyembunyikan leluhurnya saat bekerja dengan pendudukan Nazi, pekerjaan yang kemudian dia katakan harus dia lakukan, tetapi merasa "tidak bersalah".

Dia pindah ke Inggris setelah perang dan mulai bekerja untuk bank Inggris dan Amerika Serikat. Soros mendirikan dana lindung nilai atas namanya sendiri pada tahun 1970, dan menjadi terkenal ketika dia menjual poundsterling Inggris senilai USD10 miliar menjelang penurunan nilai tukar pada tahun 1992, menjaring keuntungan USD1 miliar untuk dirinya sendiri dan menghasilkan julukan “Pria yang Merusak Bank Inggris”.

Namun, Soros terkenal karena aktivisme liberalnya. Open Society Foundations miliknya adalah jaringan global luas yang mendanai LSM atau NGO dan badan amal yang bertujuan mempromosikan globalisme dan ideologi neoliberal kiri.

Uang Soros telah mendanai aktivisme pro-imigrasi di Eropa dan membiayai kampanye jaksa penuntut umum "progresif" di AS, yang oleh kaum konservatif dituduh "lunak terhadap kejahatan".

Soros telah mendanai kampanye sensor online, memiliki saham di ratusan outlet media global, dan merupakan donor terbesar dalam pemilihan paruh waktu tahun lalu di AS.

Ketika Soros meninggal, warisannya akan diteruskan oleh putranya, ketua Open Society Foundation saat ini Alexander Soros, dan oleh lulusan Open Society University Network (OSUN).

Diluncurkan pada tahun 2020, OSUN dijelaskan oleh Soros sebagai “proyek terpenting dalam hidup saya.”

Dia menjelaskan proyek itu akan melatih siswa, termasuk “pengungsi, orang yang dipenjara, Roma, dan kelompok terlantar lainnya” untuk “mempromosikan nilai-nilai masyarakat terbuka.”
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1508 seconds (0.1#10.140)