Perhitungan Suara Pemilu Thailand Sedang Berlangsung, Incumbent Diperkirakan Tumbang

Minggu, 14 Mei 2023 - 20:45 WIB
loading...
Perhitungan Suara Pemilu...
Perhitungan Suara Pemilu Thailand Sedang Berlangsung, Incumbent Diperkirakan Tumbang. FOTO/Reuters
A A A
BANGKOK - Penghitungan suara sedang berlangsung dalam pemilihan umum Thailand pada Minggu (14/5/2023). Partai-partai oposisi pro-demokrasi diperkirakan akan mengalahkan pemerintah konservatif Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha yang didukung militer setelah hampir satu dekade berkuasa.

Seperti dilaporkan AFP, survei opini menunjukkan kekalahan telak bagi mantan Panglima Militer dan pemimpin kudeta Prayut setelah kampanye yang dimainkan sebagai bentrokan antara generasi muda yang mendambakan perubahan dan pendirian tradisionalis, royalis.



Partai oposisi utama Pheu Thai, yang digawangi oleh putri miliarder mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra, unggul dalam jajak pendapat akhir.

Tetapi di sebuah kerajaan di mana kemenangan di kotak suara sering dikalahkan oleh kudeta dan perintah pengadilan, ada kekhawatiran militer dapat bertahan, meningkatkan prospek ketidakstabilan baru.

Tempat pemungutan suara ditutup pada pukul 17.00 waktu setempat, setelah hari pemungutan suara yang lancar, tanpa masalah besar yang dilaporkan oleh media Thailand.



Hasil awal diharapkan nanti malam, meskipun jumlah kursi akhir yang dimenangkan oleh masing-masing partai tidak akan dikonfirmasi secara resmi selama beberapa minggu.

Setelah memberikan suaranya di Bangkok, kandidat utama Pheu Thai Paetongtarn Shinawatra tidak menunjukkan tanda-tanda gugup. "Hari ini akan menjadi hari yang baik. Saya memiliki energi yang sangat positif tentang itu," kata pemain berusia 36 tahun itu kepada wartawan sambil tersenyum lebar.

Jutaan orang Thailand memberikan suara di 95.000 tempat pemungutan suara yang tersebar dari pegunungan berhutan lebat di utara hingga pasir indah di pantai selatan.



Jumlah pemilih 90 persen dalam putaran awal pemungutan suara Minggu lalu menunjuk ke pemilih yang mencari perubahan, tetapi oposisi menghadapi perjuangan berat untuk mengamankan kekuasaan, berkat konstitusi 2017 yang ditulis junta.

Perdana menteri baru akan dipilih bersama oleh 500 anggota parlemen terpilih dan 250 anggota senat yang ditunjuk oleh junta Prayut - menumpuk dukungan militer.

Dalam pemilihan terakhir yang kontroversial pada tahun 2019, Prayuth menggunakan dukungan senat untuk menjadi perdana menteri yang memimpin koalisi multi-partai yang kompleks.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1919 seconds (0.1#10.140)