Iran Klaim Punya Rudal Jelajah Jarak Jauh Lebih Hebat dari Tomahawk AS
loading...
A
A
A
Mereka dipersenjatai dengan hulu ledak konvensional seberat 450 kg, atau hulu ledak nuklir W80 dengan hasil antara 5 dan 150 kiloton.
Tangsiri tidak memberikan informasi lebih lanjut tentang karakteristik Qadr-474, tetapi memberikan rincian tentang pengiriman rudal jelajah pertahanan pesisir terpisah yang dikenal sebagai Abu Mahdi oleh Angkatan Laut IRGC.
Rudal itu dinamai untuk menghormati mendiang komandan milisi Irak Abu Mahdi al-Muhandis yang terbunuh dalam serangan pesawat tak berawak AS di Baghdad pada tahun 2020 bersama Komandan Pasukan Quds IRGC Qasem Soleimani.
Abu Mahdi memiliki jangkauan hingga 750 km, dan dapat mengubah tujuannya di tengah penerbangan.
Rudal itu dikatakan mampu naik ke lintasan yang cukup tinggi untuk ditempatkan di balik penutup tanah pegunungan dan diluncurkan ke sasaran di laut.
Menurut Tangsiri, semua rudal jarak jauh canggih baru Iran menampilkan sistem panduan yang sama, memungkinkan mereka bertindak bersama satu sama lain.
“Tentu saja, kepala pencari dan pendeteksi rudal ini berbeda dan kami memiliki tiga jenis pencari: IR, radar, dan TV. Rudal ini memiliki sistem panduan ganda, artinya jika ada yang terganggu oleh peperangan elektronik, rudal akan mengenai sasarannya menggunakan pencari kedua, yang merupakan fitur baru,” papar dia.
Iran telah membuat kemajuan dramatis di bidang peperangan angkatan laut dan elektronik dalam beberapa tahun terakhir.
Bulan lalu, komandan Angkatan Laut Iran Laksamana Shahram Irani melaporkan kapal selam kelas Fateh telah mendeteksi kapal selam rudal balistik Amerika yang mencoba menyelinap melalui Selat Hormuz dan memaksanya muncul ke permukaan.
Juga pada April, Amir Rastegari, kepala Industri Elektronik Iran, mengungkapkan para insinyur Iran telah menemukan cara membedakan tanda radar dari tiap jet tempur F-35, dan menguji alat perang elektronik baru melawan musuh dunia nyata.
Tangsiri tidak memberikan informasi lebih lanjut tentang karakteristik Qadr-474, tetapi memberikan rincian tentang pengiriman rudal jelajah pertahanan pesisir terpisah yang dikenal sebagai Abu Mahdi oleh Angkatan Laut IRGC.
Rudal itu dinamai untuk menghormati mendiang komandan milisi Irak Abu Mahdi al-Muhandis yang terbunuh dalam serangan pesawat tak berawak AS di Baghdad pada tahun 2020 bersama Komandan Pasukan Quds IRGC Qasem Soleimani.
Abu Mahdi memiliki jangkauan hingga 750 km, dan dapat mengubah tujuannya di tengah penerbangan.
Rudal itu dikatakan mampu naik ke lintasan yang cukup tinggi untuk ditempatkan di balik penutup tanah pegunungan dan diluncurkan ke sasaran di laut.
Menurut Tangsiri, semua rudal jarak jauh canggih baru Iran menampilkan sistem panduan yang sama, memungkinkan mereka bertindak bersama satu sama lain.
“Tentu saja, kepala pencari dan pendeteksi rudal ini berbeda dan kami memiliki tiga jenis pencari: IR, radar, dan TV. Rudal ini memiliki sistem panduan ganda, artinya jika ada yang terganggu oleh peperangan elektronik, rudal akan mengenai sasarannya menggunakan pencari kedua, yang merupakan fitur baru,” papar dia.
Iran telah membuat kemajuan dramatis di bidang peperangan angkatan laut dan elektronik dalam beberapa tahun terakhir.
Bulan lalu, komandan Angkatan Laut Iran Laksamana Shahram Irani melaporkan kapal selam kelas Fateh telah mendeteksi kapal selam rudal balistik Amerika yang mencoba menyelinap melalui Selat Hormuz dan memaksanya muncul ke permukaan.
Juga pada April, Amir Rastegari, kepala Industri Elektronik Iran, mengungkapkan para insinyur Iran telah menemukan cara membedakan tanda radar dari tiap jet tempur F-35, dan menguji alat perang elektronik baru melawan musuh dunia nyata.