Iran Klaim Punya Rudal Jelajah Jarak Jauh Lebih Hebat dari Tomahawk AS

Minggu, 14 Mei 2023 - 06:01 WIB
loading...
Iran Klaim Punya Rudal...
Generasi baru kapal patroli korvet Iran. Foto/Twitter/@GreaterIran92
A A A
TEHERAN - Angkatan Laut Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran menerima rudal jelajah jarak jauh kelas baru. Tak hanya itu, Iran telah membangun kendali atas Teluk Persia dari udara, di laut, dan dari bawah permukaan laut.

Klaim tersebut diungkapkan Komandan Angkatan Laut IRGC Alireza Tangsiri.

“Pergerakan kapal musuh di Teluk Persia berada di bawah pengawasan terus-menerus oleh Angkatan Laut IRGC,” papar laksamana muda itu, berbicara kepada wartawan di kota pelabuhan Bushehr, Iran, Jumat (12/5/2023).

Menunjuk ke kemampuan maju industri pertahanan Iran, dan ke “kemajuan besar” yang dibuat IRGC dan Angkatan Laut dan Angkatan Darat reguler, Tangsiri mengatakan, “Dengan peralatan dan kekuatan yang mumpuni, tingkat kesiapan Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran meningkat dari hari ke hari.”

Dalam wawancara dengan media lokal yang diterbitkan Sabtu (13/5/2023), komandan tersebut mengungkapkan beberapa kapal Angkatan Laut IRGC telah menerima rudal jelajah Qadr-474 baru dengan jangkauan 2.000 km.

Ini termasuk kapal perang Shahid Mahdavi, dan kapal perang kelas Shahid Soleimani, generasi baru korvet rudal gaya katamaran yang diluncurkan Iran tahun lalu.



Jika karakteristik jangkauan rudal dapat dikonfirmasi secara independen, itu akan membuat rudal Iran lebih unggul dalam jangkauan sebagian besar varian Tomahawk.

Tomahawk merupakan rudal jelajah anti-kapal dan serangan darat subsonik Amerika Serikat (AS) yang telah lama menjadi andalan Angkatan Laut AS.

Tomahawk memiliki jangkauan antara 460 km (anti-kapal) dan 1.700 km (serangan darat), dengan hanya varian peluncuran nuklir dan darat yang mampu terbang lebih dari itu, hingga 2.500 km.

Mereka dipersenjatai dengan hulu ledak konvensional seberat 450 kg, atau hulu ledak nuklir W80 dengan hasil antara 5 dan 150 kiloton.

Tangsiri tidak memberikan informasi lebih lanjut tentang karakteristik Qadr-474, tetapi memberikan rincian tentang pengiriman rudal jelajah pertahanan pesisir terpisah yang dikenal sebagai Abu Mahdi oleh Angkatan Laut IRGC.

Rudal itu dinamai untuk menghormati mendiang komandan milisi Irak Abu Mahdi al-Muhandis yang terbunuh dalam serangan pesawat tak berawak AS di Baghdad pada tahun 2020 bersama Komandan Pasukan Quds IRGC Qasem Soleimani.

Abu Mahdi memiliki jangkauan hingga 750 km, dan dapat mengubah tujuannya di tengah penerbangan.

Rudal itu dikatakan mampu naik ke lintasan yang cukup tinggi untuk ditempatkan di balik penutup tanah pegunungan dan diluncurkan ke sasaran di laut.

Menurut Tangsiri, semua rudal jarak jauh canggih baru Iran menampilkan sistem panduan yang sama, memungkinkan mereka bertindak bersama satu sama lain.

“Tentu saja, kepala pencari dan pendeteksi rudal ini berbeda dan kami memiliki tiga jenis pencari: IR, radar, dan TV. Rudal ini memiliki sistem panduan ganda, artinya jika ada yang terganggu oleh peperangan elektronik, rudal akan mengenai sasarannya menggunakan pencari kedua, yang merupakan fitur baru,” papar dia.

Iran telah membuat kemajuan dramatis di bidang peperangan angkatan laut dan elektronik dalam beberapa tahun terakhir.

Bulan lalu, komandan Angkatan Laut Iran Laksamana Shahram Irani melaporkan kapal selam kelas Fateh telah mendeteksi kapal selam rudal balistik Amerika yang mencoba menyelinap melalui Selat Hormuz dan memaksanya muncul ke permukaan.

Juga pada April, Amir Rastegari, kepala Industri Elektronik Iran, mengungkapkan para insinyur Iran telah menemukan cara membedakan tanda radar dari tiap jet tempur F-35, dan menguji alat perang elektronik baru melawan musuh dunia nyata.

Menghadapi beberapa dekade sanksi dan pembatasan impor senjata, Iran telah menciptakan salah satu pangkalan industri pertahanan paling maju di dunia.

Iran memproduksi segala sesuatu mulai dari rudal balistik dan jelajah hingga kendaraan udara tak berawak dan radar jarak jauh dalam negeri.

Dalam "Critical Technology Tracker" baru-baru ini, wadah pemikir Institut Kebijakan Strategis Australia menempatkan Republik Islam Iran di peringkat kesembilan di antara 10 kekuatan ilmiah dan teknis teratas dunia, termasuk peringkat lima teratas dalam enam dari 44 teknologi utama, termasuk mesin pesawat terbang, biofuel, dan bahan cerdas.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1897 seconds (0.1#10.140)