5 Pembantaian Manusia Terkeji Seabad Terakhir, Kekejamannya Sulit Dibayangkan

Senin, 27 Juli 2020 - 10:12 WIB
loading...
5 Pembantaian Manusia Terkeji Seabad Terakhir, Kekejamannya Sulit Dibayangkan
Dalam 100 tahun terakhir banyak terjadi pembunuhan keji terhadap manusia. Alasannya tentu saja biasanya karena politik lalu akhirnya menimbulkan perang. Ilustrasi/SINDOnews/Titus Jefika Heri Hendarmawan
A A A
DALAM 100 tahun terakhir banyak terjadi pembunuhan keji terhadap manusia. Alasannya tentu saja biasanya karena politik lalu akhirnya menimbulkan perang dengan latar belakang masalah yang beragam.

Inilah 5 pembantain manusia terkeji dalam seabad terakhir. (Baca juga: 10 Kuburan Massal Ini Jadi Saksi Tragedi Kemanusiaan)

1. Pembantaian Lompatan Jauh ke Depan (1958-1960)

5 Pembantaian Manusia Terkeji Seabad Terakhir, Kekejamannya Sulit Dibayangkan


Lompatan Jauh ke Depan (The Great Leap Forward) adalah kampanye yang diprakarsai Komunis Bagian dari China (CPC) pimpinan Mao Zedong untuk memberikan dampak yang besar pada masalah pertanian dan industri dari 1958 dan 1960. Tujuan utama di balik lompatan besar itu untuk mempercepat laju industrialisasi dan untuk menyediakan penekanan besar pada tenaga kerja. (Baca juga: Horor Pemerintahan Komunis China Era Mao Zedong)

Namun, hal ini menyebabkan pembunuhan dan pembantaian manusia yang akhirnya menyebabkan kegagalan industri pertanian. Kelaparan besar selama periode ini menyebabkan pembunuhan massal di seluruh negara bagian dan memakan korban tewas 20-35 juta jiwa.

2. The Holocaust (1941-1945)

5 Pembantaian Manusia Terkeji Seabad Terakhir, Kekejamannya Sulit Dibayangkan


Holokaus , dikenal pula sebagai Shoah, adalah genosida terhadap kira-kira 6 juta penganut Yahudi Eropa selama Perang Dunia II, suatu program pembunuhan sistematis yang didukung oleh negara Jerman Nazi, dipimpin oleh Adolf Hitler, dan berlangsung di seluruh wilayah yang dikuasai oleh Nazi. (Baca juga: Orang-orang yang Lolos dari Pembantaian Holocaust)

3. The Holodomor (1932-1933)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1392 seconds (0.1#10.140)