Lapar, Mahasiswa Korsel Santap Karya Seni Pisang Dilakban Senilai Rp1,7 M
loading...
A
A
A
SEOUL - Seorang mahasiswa yang lapar karena belum sarapan nekat memakan karya seni senilai USD120 ribu atau Rp1,7 miliar berupa sebuah pisang yang dilakban di dinding.
Karya seni berjudul Comedian ini adalah karya seniman Italia, Maurizio Cattelan. Karya seni itu dipajang di Museum Seni Leeum Seoul, Korea Selatan (Korsel) sebagai bagian dari pameran seniman Italia.
Namun seorang mahasiswa dari Universitas Nasional Seoul, Noh Huyn-soo, tanpa rasa bersalah mengambil pisang itu dari dinding dan memakannya sebelum menempelkan kembali kulitnya ke dinding menggunakan lakban yang sama.
Saat ditanya oleh otoritas musem tentang tindakannya, dia mengatakan dia melewatkan sarapan dan lapar.
Belakangan, dalam wawancara dengan stasiun televis Korsel KBS, mahasiswa tersebut mengatakan bahwa merusak karya seni modern juga bisa diartikan sebagai semacam karya seni.
"Bukankah itu ditempel di sana untuk dimakan?" katanya seperti dilansir dari Independent, Selasa (2/5/2023).
Sekedar informasi, buah pisang yang digunakan dalam karya senin itu diganti setiap dua sampai tiga hari atas arahan Cattelan, yang dilaporkan mengatakan tidak ada masalah sama sekali atas kejadian tersebut.
Ini bukanlah kejadin pertama buah pisang dalam karya itu dimakan orang. Pada 2019, seorang artis David Datuna memakan pisang itu setelah karya senin terjual seharga USD120 ribu (Rp1,6 miliar) di Art Basel, Miami.
Dia kemudian menggunakan Instagram untuk memberitahukan kejadian itu.
“Saya sangat menyukai instalasi ini. Ini sangat enak,” katanya.
Datuna juga membela keputusannya untuk memakan instalasi tersebut dengan menyebutnya pertunjukan seni dan bukan tindakan vandalisme.
Karya seni berjudul Comedian ini adalah karya seniman Italia, Maurizio Cattelan. Karya seni itu dipajang di Museum Seni Leeum Seoul, Korea Selatan (Korsel) sebagai bagian dari pameran seniman Italia.
Namun seorang mahasiswa dari Universitas Nasional Seoul, Noh Huyn-soo, tanpa rasa bersalah mengambil pisang itu dari dinding dan memakannya sebelum menempelkan kembali kulitnya ke dinding menggunakan lakban yang sama.
Saat ditanya oleh otoritas musem tentang tindakannya, dia mengatakan dia melewatkan sarapan dan lapar.
Belakangan, dalam wawancara dengan stasiun televis Korsel KBS, mahasiswa tersebut mengatakan bahwa merusak karya seni modern juga bisa diartikan sebagai semacam karya seni.
"Bukankah itu ditempel di sana untuk dimakan?" katanya seperti dilansir dari Independent, Selasa (2/5/2023).
Sekedar informasi, buah pisang yang digunakan dalam karya senin itu diganti setiap dua sampai tiga hari atas arahan Cattelan, yang dilaporkan mengatakan tidak ada masalah sama sekali atas kejadian tersebut.
Ini bukanlah kejadin pertama buah pisang dalam karya itu dimakan orang. Pada 2019, seorang artis David Datuna memakan pisang itu setelah karya senin terjual seharga USD120 ribu (Rp1,6 miliar) di Art Basel, Miami.
Dia kemudian menggunakan Instagram untuk memberitahukan kejadian itu.
“Saya sangat menyukai instalasi ini. Ini sangat enak,” katanya.
Datuna juga membela keputusannya untuk memakan instalasi tersebut dengan menyebutnya pertunjukan seni dan bukan tindakan vandalisme.
(ian)