Korban Meninggal di Inggris 24.000, Salah Satu yang Terburuk di Eropa

Rabu, 29 April 2020 - 07:30 WIB
loading...
Korban Meninggal di...
Personil militer melakukan tes virus corona pada seseorang di Chessington, Inggris. Foto/REUTERS/Toby Melville
A A A
LONDON - Sebanyak 24.000 orang meninggal dunia di Inggris akibat wabah virus corona. Inggris pun menjadi salah satu negara dengan korban meninggal terbanyak di Eropa.

Sehari setelah Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson mengungkapkan kesuksesan mengatasi wabah, data baru menunjukkan pekan yang berakhir pada 17 April adalah yang paling mematikan di negara itu sejak pencatatan dimulai pada 1993.

Kantor Statistik Nasional Inggris (ONS) menyatakan 21.284 orang meninggal di England pada 17 April dengan menyebut Covid-19 di sertifikat kematiannya. Bersama data dari Skotlandia, Wales dan Irlandia Utara, total korban meninggal di Inggris mencapai 24.000 pada 19 April.

“Inggris menjadi salah satu negara terparah dengan peningkatan terbaru,” tutur Bill Hanage, associate profesor epidemiologi di TH Chan School of Public Health, Universitas Harvard.

“Dengan pendapat paling optimistis tentang jumlah imunitas yang mungkin tercipta, ini masih tidak cukup untuk dapat kembali normal,” papar dia. (Baca Juga: Boris Johnson: Masih Terlalu Dini Cabut Penguncian di Inggris)

“Bagian penting tahap selanjutnya ialah memiliki tes yang cukup dan sistem peringatan dini agar jangan sampai kembali di tempat Inggris sekarang,” kata Hanage.

Tidak seperti data korban meninggal di rumah sakit yang diumumkan setiap hari oleh pemerintah, ONS menyebut data termasuk kematian di komunitas seperti panti jompo di mana total korban meninggal meningkat tiga kali lipat dalam beberapa pekan.

Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock menyatakan data harian dari korban meninggal di komunitas akan dirilis mulai Rabu (29/4).

Secara keseluruhan, data kematian Covid-19 di England dan Wales naik pada 17 April lebih dari 50%, melebihi korban meninggal harian di ruma hsakit yang awalnya diumumkan pemerintah.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1406 seconds (0.1#10.140)