Ingat Bocah Bangladesh Petak Umpet Terbawa Kontainer ke Malaysia? Sekarang Meninggal
loading...
A
A
A
DHAKA - Masih ingat bocah Bangladesh yang viral karena main petak umpetdi dalam kontainer dan terbawa hingga ke Malaysia pada Januari lalu? Bocah itu telah meninggal setelah tenggelam di kolam.
Ratul Islam Fahim (16) tenggelam saat mandi sendirian di kolam dekat rumahnya di Monohargonj di distrik Cumilla pekan lalu.
Ayahnya, Faruk Mia, memberi tahu polisi bahwa Ratul mengalami gangguan mental dan tidak tahu cara berenang.
Dia mengatakan Ratul mandi sendirian karena semua orang sedang ke sawah untuk memanen padi.
“Bagaimana saya bisa hidup setelah ini?” ujarnya saat meratapi kematian anak tertua dari ketiga putranya.
Menurut laporan media lokal, Bdnews24.com, Senin (1/5/2023), Ratul dimakamkan tanpa pemeriksaan post-mortem setelah keluarganya mendapat izin dari otoritas setempat.
Laporan itu menambahkan bahwa polisi setempat telah menjanjikan penyelidikan menyeluruh atas insiden tersebut.
Kisah bocah 16 tahun itu menarik perhatian media internasional setelah dia bermain petak umpet dengan bersembunyi di dalam kontainer. Diduga tertidur, dia bertahan di dalam kontainer selama enam hari tanpa makanan atau minuman.
Ratul ditemukan dalam sebuah peti kemas di sebuah dermaga di Westports di Port Klang, Malaysia, pada 17 Januari.
Dia mengatakan kepada pihak berwenang pada saat itu bahwa dia sedang bermain petak umpet di peti kemas dengan teman-temannya di Chittagong tetapi mendapati dirinya terkunci di dalam.
Ratul dirawat di Rumah Sakit Tengku Ampuan Rahimah di Klang sebelum ditempatkan sementara di bawah asuhan Yayasan Chow Kit.
Kementerian Dalam Negeri Malaysia kemudian mengatur untuk mendapatkan dokumennya dari Komisi Tinggi Bangladesh di Malaysia sebelum memulangkannya pada 22 Februari.
Ratul Islam Fahim (16) tenggelam saat mandi sendirian di kolam dekat rumahnya di Monohargonj di distrik Cumilla pekan lalu.
Ayahnya, Faruk Mia, memberi tahu polisi bahwa Ratul mengalami gangguan mental dan tidak tahu cara berenang.
Dia mengatakan Ratul mandi sendirian karena semua orang sedang ke sawah untuk memanen padi.
“Bagaimana saya bisa hidup setelah ini?” ujarnya saat meratapi kematian anak tertua dari ketiga putranya.
Menurut laporan media lokal, Bdnews24.com, Senin (1/5/2023), Ratul dimakamkan tanpa pemeriksaan post-mortem setelah keluarganya mendapat izin dari otoritas setempat.
Laporan itu menambahkan bahwa polisi setempat telah menjanjikan penyelidikan menyeluruh atas insiden tersebut.
Kisah bocah 16 tahun itu menarik perhatian media internasional setelah dia bermain petak umpet dengan bersembunyi di dalam kontainer. Diduga tertidur, dia bertahan di dalam kontainer selama enam hari tanpa makanan atau minuman.
Ratul ditemukan dalam sebuah peti kemas di sebuah dermaga di Westports di Port Klang, Malaysia, pada 17 Januari.
Dia mengatakan kepada pihak berwenang pada saat itu bahwa dia sedang bermain petak umpet di peti kemas dengan teman-temannya di Chittagong tetapi mendapati dirinya terkunci di dalam.
Ratul dirawat di Rumah Sakit Tengku Ampuan Rahimah di Klang sebelum ditempatkan sementara di bawah asuhan Yayasan Chow Kit.
Kementerian Dalam Negeri Malaysia kemudian mengatur untuk mendapatkan dokumennya dari Komisi Tinggi Bangladesh di Malaysia sebelum memulangkannya pada 22 Februari.
(mas)