Dokumen Rahasia Berisi Ancaman China ke Malaysia Bocor, Apa yang Diperebutkan?
loading...
A
A
A
KUALA LUMPUR - Kementerian Luar Negeri Malaysia mengatakan sedang menyelidiki kebocoran dokumen rahasia yang dikirim China ke kedutaannya di Beijing pada bulan Februari menyusul publikasi sebuah artikel di media Filipina bulan lalu.
Kementerian mengatakan polisi akan diberi tahu dan penyelidikan internal sedang berlangsung, dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Rabu malam.
Surat kabar itu tidak menyebutkan nama media massa atau mengonfirmasi keaslian isi surat kabar tersebut, tetapi menjelaskan secara rinci tentang klaim Malaysia di Laut China Selatan yang disengketakan.
Philippine Daily Inquirer melaporkan pada tanggal 29 Agustus bahwa China telah mengirim nota diplomatik kepada kedutaan Malaysia untuk menghentikan semua kegiatan eksplorasi dan pengeboran minyak di Luconia Shoals, yang terletak sekitar 100 kilometer dari negara bagian Sarawak, Malaysia.
Mengutip catatan tersebut, surat kabar itu melaporkan China mengklaim kegiatan Malaysia "melanggar" kedaulatannya.
Gumuk pasir tersebut berjarak sekitar 1.300 km dari Pulau Hainan, daratan utama terdekat di Tiongkok.
"Kementerian memandang kebocoran dokumen ini, yang merupakan saluran komunikasi resmi antara kedua negara, dengan keprihatinan yang mendalam," kata pernyataan itu.
Beijing mengklaim hampir seluruh Laut China Selatan di bawah sembilan garis putus-putus yang diputuskan tanpa dasar pada tahun 2016 oleh pengadilan internasional.
Malaysia, Filipina, Vietnam, dan Taiwan juga mengklaim sebagian jalur air tersebut.
Kementerian mengatakan polisi akan diberi tahu dan penyelidikan internal sedang berlangsung, dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Rabu malam.
Surat kabar itu tidak menyebutkan nama media massa atau mengonfirmasi keaslian isi surat kabar tersebut, tetapi menjelaskan secara rinci tentang klaim Malaysia di Laut China Selatan yang disengketakan.
Philippine Daily Inquirer melaporkan pada tanggal 29 Agustus bahwa China telah mengirim nota diplomatik kepada kedutaan Malaysia untuk menghentikan semua kegiatan eksplorasi dan pengeboran minyak di Luconia Shoals, yang terletak sekitar 100 kilometer dari negara bagian Sarawak, Malaysia.
Mengutip catatan tersebut, surat kabar itu melaporkan China mengklaim kegiatan Malaysia "melanggar" kedaulatannya.
Gumuk pasir tersebut berjarak sekitar 1.300 km dari Pulau Hainan, daratan utama terdekat di Tiongkok.
"Kementerian memandang kebocoran dokumen ini, yang merupakan saluran komunikasi resmi antara kedua negara, dengan keprihatinan yang mendalam," kata pernyataan itu.
Beijing mengklaim hampir seluruh Laut China Selatan di bawah sembilan garis putus-putus yang diputuskan tanpa dasar pada tahun 2016 oleh pengadilan internasional.
Malaysia, Filipina, Vietnam, dan Taiwan juga mengklaim sebagian jalur air tersebut.