Rekaman Bocor Mantan Bos Intel: UEA di Balik Upaya Kudeta RSF di Sudan

Jum'at, 21 April 2023 - 12:43 WIB
loading...
Rekaman Bocor Mantan...
Asap mengepul saat bentrokan berlanjut di ibu kota Sudan pada 17 April 2023 antara Angkatan Bersenjata Sudan dan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) paramiliter. Foto/Mahmoud Hjaj/Anadolu Agency
A A A
KHARTOUM - Pengguna media sosial mengedarkan rekaman yang dikaitkan dengan mantan kepala intelijen Sudan, Salah Gosh, yang menuduh Uni Emirat Arab (UEA) berada di balik peristiwa baru-baru ini di Sudan.

Menurut rekaman yang dilansir Middle East Monitor, UEA diduga mendirikan “pusat komando” di Abu Dhabi dengan tujuan mengganti tentara dengan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) yang dipimpin Mohamed Hamdan Dagalo, yang dikenal sebagai Hemedti.

Dalam rekaman audio yang diduga tidak dapat diverifikasi, seorang pria yang diidentifikasi sebagai Kepala Staf Angkatan Darat Sudan, Jenderal Kamal Abdel Marouf, mengatakan, “Perubahan awal di Sudan dimulai dengan konspirasi Masonik dari dalam sistem, dan dari negara-negara penggembala unta di Teluk yang mensponsori perubahan, serta negara-negara asing yang mengandalkan beberapa individu pengembara di Eropa yang mengaku sebagai aktivis tetapi sebenarnya adalah para pedagang politik."

Dia menambahkan, "Setelah mengumumkan program perubahan mereka dan masalah menjadi tidak dapat diatasi bagi mereka, pertempuran beralih ke perencanaan melalui pendukung kebebasan, perubahan, kiri, dan Komunis yang tidak mampu. Namun, mereka mencapai titik di mana mereka tidak dapat mencapai tujuan ambisi mereka, sehingga mereka pindah ke tahap perubahan dengan kekerasan, menyusun program dan mempromosikannya di media, dan mencoba mengeksploitasi gerakan pemberontak."

Baca juga: Presiden Vucic: AS Beli Sepertiga Senjata Serbia yang Bisa Berakhir di Ukraina

Dia melanjutkan, "Sampai masalah mencapai perubahan 'gaya Dagalo' (Hemedti)."

Dia menambahkan, Hemedti telah bertemu dengan Presiden UEA Mohammed Bin Zayed dan beberapa pemodal yang menyetujui perlunya perubahan secara paksa.

Ini akan melibatkan pemogokan tentara dan mengumumkan pemerintahan yang diakui oleh negara-negara sponsor, bersama dengan beberapa lembaga dan organisasi internasional. Itu akan memberikan pukulan telak bagi arus Islam dan militer di negara itu.

Menyoroti bahwa Hemedti "tidak tahu apa-apa tentang politik atau Sudan", Marouf mengatakan politisi Sudan dan tokoh terkemuka Gerakan Pembebasan Rakyat (SPLM) Yasir Arman ditempatkan "di dekatnya".

"Program itu berbicara tentang kendali total atas bandara, komando umum, istana presiden, radio dan televisi, dan kemudian mengumumkan kendali Pasukan Pendukung Cepat," ungkap Marouf.

“Setelah itu, mengambil alih markas dan mengumumkan pemerintahan, kemudian menjebloskan para pemimpin tentara ke penjara, menduduki komando dan mengeluarkan instruksi kepada pasukan dan unit militer di Sudan untuk tunduk kepada mereka, inilah rencananya,” papar dia.

Dia mengungkapkan, “Pasukan Hemedti percaya bahwa semua pesawat Sudan berada di Bandara Merowe, tetapi mereka terkejut dengan kenyataan bahwa dukungan logistik dan rakyat lemah. Setelah situasi terungkap, tentara mengambil tindakan penuh."

Dia mengatakan ada rencana untuk kejadian semacam itu, dengan pasukan dikirim dari Libya, melalui Khalifa Haftar, tetapi Turki memperingatkan jika ada pasukan yang bergerak dari Sudan ke Libya, mereka akan menjadi sasaran. Jadi skenario dihentikan.

Maka dipilihlah skenario ketiga, jelasnya, "Yaitu menenangkan diri, berdialog, dan gencatan senjata, apapun itu, untuk menyelamatkan apa yang bisa diselamatkan."
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Drama Perseteruan Klan...
Drama Perseteruan Klan Miliarder Kwek Guncang Singapura, Berikut 3 Faktanya
Profil Ibrahim Traore,...
Profil Ibrahim Traore, Penguasa Burkina Faso yang Disebut Bakal Gratiskan Pendidikan SD hingga Kuliah
Siapa Brice Oligui Nguema?...
Siapa Brice Oligui Nguema? Presiden Terpilih Gabon yang Berani Menasionalisasi Aset Asing
Tentara Sudan Kuasai...
Tentara Sudan Kuasai Istana Kepresidenan, Pemberontak Masih Tebar Ancaman
Militer Sudan Kuasai...
Militer Sudan Kuasai Istana Presiden di Khartoum
Pesawat Militer Sudan...
Pesawat Militer Sudan Jatuh di Tengah Perang Saudara, 10 Orang Tewas
Akhir Kejayaan Singasari!...
Akhir Kejayaan Singasari! Raja Kertanagara, Ekspedisi Pamalayu, dan Kudeta Maut Jayakatwang
Kenapa Kashmir Jadi...
Kenapa Kashmir Jadi Rebutan 3 Negara Besar? Berikut Penjelasannya
Asap Hitam, Para Kardinal...
Asap Hitam, Para Kardinal Belum Berhasil Pilih Paus Baru di Hari Ke-2 Konklaf
Rekomendasi
Megawati Ingatkan Tanah...
Megawati Ingatkan Tanah Subur di Bali Tak Boleh Dikonversi
BNI, Kementerian PKP,...
BNI, Kementerian PKP, KP2MI, dan BP Tapera Hadirkan KPR Terjangkau bagi PMI
32 Pati TNI Naik Pangkat,...
32 Pati TNI Naik Pangkat, Kristomei Sianturi Sandang Bintang Dua
Berita Terkini
Ini Pidato Pertama Paus...
Ini Pidato Pertama Paus Leo XIV usai Terpilih
Profil Robert Prevost,...
Profil Robert Prevost, Paus Pertama dari Amerika Serikat
Paus Baru Robert Prevost...
Paus Baru Robert Prevost akan Bergelar Paus Leo XIV
BREAKING NEWS! Robert...
BREAKING NEWS! Robert Prevost Terpilih sebagai Paus Baru
Xi Jinping Tegaskan...
Xi Jinping Tegaskan Rusia dan China akan Lawan Paksaan di Panggung Dunia
BREAKING NEWS! Asap...
BREAKING NEWS! Asap Putih Muncul dari Cerobong Kapel Sistina, Paus Baru telah Terpilih
Infografis
Dark Web: Dunia Tersembunyi...
Dark Web: Dunia Tersembunyi di Balik Layar Internet
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved