PBB Instruksikan Staf di Afghanistan Tidak ke Kantor

Selasa, 11 April 2023 - 21:36 WIB
loading...
A A A
“Tidak mungkin menjangkau perempuan tanpa perempuan,” ia menambahkan.

PBB pekan lalu mengatakan Perwakilan Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Afghanistan, Roza Otunbayeva, terlibat dengan Taliban di tingkat tertinggi untuk berupaya agar perintah tersebut dicabut.



“Dalam sejarah Perserikatan Bangsa-Bangsa, tidak ada rezim lain yang pernah mencoba melarang perempuan bekerja untuk Organisasi hanya karena mereka perempuan. Keputusan ini merupakan serangan terhadap perempuan, prinsip dasar PBB, dan hukum internasional,” kata Otunbayeva.

Tokoh-tokoh lain dalam organisasi tersebut juga mengutuk langkah tersebut, dengan Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia menyebutnya sangat tercela.

Setelah Taliban melarang pekerja bantuan wanita pada bulan Desember, setidaknya setengah lusin kelompok bantuan asing utama menghentikan sementara operasi mereka di Afghanistan – mengurangi sumber daya yang sudah langka yang tersedia di negara yang sangat membutuhkan mereka.

Kembalinya Taliban ke tampuk kekuasaan mendahului krisis kemanusiaan yang semakin dalam di Afghanistan, memperburuk masalah yang telah lama melanda negara itu.

Setelah pengambilalihan, Amerika Serikat (AS) dan sekutunya membekukan sekitar USD7 miliar cadangan devisa negara dan menghentikan pendanaan internasional. Ini melumpuhkan ekonomi negara yang sangat bergantung pada bantuan luar negeri itu.

(ian)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1854 seconds (0.1#10.140)