Stasiun Radio Ini Ditutup Taliban karena Memutar Musik di Bulan Ramadan

Minggu, 02 April 2023 - 16:20 WIB
loading...
Stasiun Radio Ini Ditutup...
Stasiun Radio Ini Ditutup Taliban karena Memutar Musik di Bulan Ramadan. FOTO/Reuters
A A A
KABUL - Sebuah stasiun radio yang dikelola wanita di timur laut Afghanistan telah ditutup karena memutar musik selama bulan suci Ramadhan. Hal itu diungkapkan seorang pejabat Taliban , Sabtu (1/4/2023).

Sadai Banowan, yang berarti suara wanita dalam bahasa Dari, adalah satu-satunya stasiun radio yang dikelola wanita di Afghanistan dan dimulai 10 tahun lalu. Stasiun radio ini memiliki delapan staf, enam di antaranya perempuan.



Moezuddin Ahmadi, Direktur Informasi dan Kebudayaan di provinsi Badakhshan, mengatakan stasiun tersebut melanggar "hukum dan peraturan Imarah Islam" beberapa kali dengan menyiarkan lagu dan musik selama Ramadhan dan ditutup karena pelanggaran tersebut.

“Jika stasiun radio ini menerima kebijakan Imarah Islam Afghanistan dan memberikan jaminan tidak akan terulang lagi, kami akan mengizinkannya untuk beroperasi kembali,” kata Ahmadi, seperti dikutip dari AP.

Kepala stasiun, Najia Sorosh membantah adanya pelanggaran. Ia dengan mengatakan, penutupan tidak perlu dan menyebutnya sebagai konspirasi. “Taliban memberi tahu kami bahwa Anda telah menyiarkan musik. Kami belum menyiarkan musik apa pun,” katanya.



Sorosh mengatakan, pada pukul 11:40 pada hari Kamis, perwakilan dari Kementerian Informasi dan Kebudayaan dan Direktorat Wakil dan Kebajikan tiba di stasiun dan mematikannya. Dia mengatakan, staf stasiun telah menghubungi Vice and Virtue, tetapi pejabat di sana mengatakan mereka tidak memiliki informasi tambahan tentang penutupan tersebut.

Banyak jurnalis kehilangan pekerjaan setelah Taliban mengambil alih kekuasaan pada Agustus 2021. Outlet media tutup karena kekurangan dana atau karena staf meninggalkan negara itu, menurut Asosiasi Jurnalis Independen Afghanistan.

Taliban telah melarang perempuan dari sebagian besar pekerjaan dan pendidikan di luar kelas enam, termasuk universitas. Tidak ada larangan resmi untuk musik. Selama pemerintahan mereka sebelumnya pada akhir 1990-an, Taliban melarang sebagian besar televisi, radio, dan surat kabar di negara itu.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1726 seconds (0.1#10.140)