Perseteruan Memanas, Kapal Induk China Dekati Taiwan
loading...
A
A
A
Setelah Ketua DPR AS sebelumnya, Nancy Pelosi, mengunjungi Taiwan Agustus lalu, China mengadakan latihan militer skala besar yang mencakup penembakan rudal di sekitar pulau Taiwan.
Global Times, mengutip para pakar yang tidak disebutkan namanya, melaporkan PLA kemungkinan akan mengambil tindakan balasan, termasuk dengan mengadakan latihan skala besar dan jangka panjang di sekitar pulau Taiwan, dan mendorong kemajuan reunifikasi nasional.
Belum ada komentar resmi dari Beijing tentang keberadaan kapal induk Shandong di Pasifik.
Kementerian Pertahanan China mengecam pertemuan Tsai-McCarthy, tetapi tidak mengancam tindakan tertentu.
“Tentara Pembebasan Rakyat China mematuhi tugas dan misinya, mempertahankan tingkat kewaspadaan tinggi setiap saat, dengan tegas mempertahankan kedaulatan nasional dan integritas wilayah, serta dengan tegas menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Kemunculan Shandong juga terjadi saat Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen tiba di Beijing untuk melakukan pembicaraan. Keduanya akan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping pada Kamis malam.
Seorang pejabat di Taiwan mengatakan Beijing mungkin tidak ingin meningkatkan tindakan saat berusaha menunjukkan wajah yang lebih diplomatis kepada dunia dan menjadikan dirinya sebagai pembawa perdamaian potensial di Ukraina.
“Jadi saat ini mereka terus menampilkan citra kekuatan besar yang lebih damai,” kata Ko Cheng-heng, wakil kepala Biro Keamanan Nasional Taiwan, kepada anggota Parlemen di Taipei.
Global Times, mengutip para pakar yang tidak disebutkan namanya, melaporkan PLA kemungkinan akan mengambil tindakan balasan, termasuk dengan mengadakan latihan skala besar dan jangka panjang di sekitar pulau Taiwan, dan mendorong kemajuan reunifikasi nasional.
Belum ada komentar resmi dari Beijing tentang keberadaan kapal induk Shandong di Pasifik.
Kementerian Pertahanan China mengecam pertemuan Tsai-McCarthy, tetapi tidak mengancam tindakan tertentu.
“Tentara Pembebasan Rakyat China mematuhi tugas dan misinya, mempertahankan tingkat kewaspadaan tinggi setiap saat, dengan tegas mempertahankan kedaulatan nasional dan integritas wilayah, serta dengan tegas menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Kemunculan Shandong juga terjadi saat Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen tiba di Beijing untuk melakukan pembicaraan. Keduanya akan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping pada Kamis malam.
Seorang pejabat di Taiwan mengatakan Beijing mungkin tidak ingin meningkatkan tindakan saat berusaha menunjukkan wajah yang lebih diplomatis kepada dunia dan menjadikan dirinya sebagai pembawa perdamaian potensial di Ukraina.
“Jadi saat ini mereka terus menampilkan citra kekuatan besar yang lebih damai,” kata Ko Cheng-heng, wakil kepala Biro Keamanan Nasional Taiwan, kepada anggota Parlemen di Taipei.
(mas)